News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pameran Karya Oey Soe Tjoen, Hadirkan Pesona Batik Klasik Pekalongan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pusat Grosir Batik Setono Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2013). Pasar yang terletak tiga kilometer sebelah timur Kota Pekalongan ini merupakan tempat penjualan batik terbesar di Pekalongan. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung gelaran Pameran Batik Oey Soe Tjoen Persembahan untuk Budaya, seorang pembatik peranakan legendaris asal Kedungwuni, Pekalongan yang koleksinya selalu menjadi incaran kolektor domestik maupun mancanegara.

Hadir untuk membuka Pameran Batik Oey Soe Tjoen Persembahan untuk Budaya, Executive Vice President Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati di Tugu Kunstkring Paleis - Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Digelar dari tanggal 22 hingga 24 September 2017, pameran tersebut menampilkan sekitar 40 helai kain Batik Tulis mahakarya Oey Soe Tjoen, dengan motif pesisir yang selalu menjadi ciri khas, seperti buketan bunga, kupu-kupu, dan burung, serta usia kain yang mencapai hampir 100 tahun.

Batik Tulis karya Oey Soe Tjoen merupakan masterpiece batik Indonesia. Keindahan motif, desain, dan teknik pewarnaan yang tercermin dalam setiap helai kain-nya melambangkan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Baca: Yayasan Batik Indonesia Surati Jokowi Soal Peringatan Hari Batik Nasional 2017

Pameran ini kami selenggarakan untuk mengenal lebih dekat Batik Tulis mahakarya Oey Soe Tjoen yang sudah menjadi legenda dan memberikan kontribusi besar dalam khasanah budaya Indonesia, ujar Inge.

Pada Pameran tersebut, sejumlah 4 helai kain Batik Tulis karya Oey Soe Tjoen terbaru juga dilelang khusus bagi Nasabah Solitaire BCA.

Memeriahkan pameran, perancang Benny Adrianto turut menjual wayang golek Djawa miliknya yang berbalutkan Wastra Nusantara Batik berbagai daerah.

Baca: Kaka Slank Berharap Batik Bisa Jadi Selera Generasi Milenial

Pengunjung pameran juga dimanjakan dengan koleksi kebaya dan sarung encim karya Dewi Nugroho dari Museum Batik Jogja oleh Buana Alit Gallery, serta koleksi aksesoris etnik nusantara oleh Manjusha Nusantara.

Nilai filosofis yang tersirat dalam sehelai kain Batik menjadikannya karya seni yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran domestik maupun internasional.

Besar harapan kami, Pameran ini dapat berkontribusi mengangkat kembali kain Batik karya Oey Soe Tjoen yang tidak hanya bermutu tinggi, tetapi juga merepresentasikan jiwa dan identitas bangsa Indonesia, tambah Inge.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini