Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detension Room, sebuah tema yang diusung Designer modest wear berbakat Rani Hatta memukau para tamu undangan pagelaran busana akbar Jakarta Fashion Week 2018.
Ia memamerkan 20 looks yang didominasi warna monochromatic, hitam, abu-abu, putih, ditambah sentuhan biru muda.
Dari 20 looks tersebut, terdapat 6 desain yang didesain khusus untuk menswear atau diperuntukkan bagi kaum pria.
Baca: Bosan Pakai Hijab Konvensional, Rani Hatta Padukan Dengan Baseball Cap
20 look tersebut terdiri dari 6 koleksi menswear dan 14 koleksi untuk womanswear.
"Saya mengeluarkan 20 look, itu temanya adalah detension room, ada 6 (looks untuk) menswear dan 14 ladies," ujar Rani, saat ditemui di Fashion Tent Jakarta Fashion Week 2018, Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).
Pada rancangannya kali ini, Rani sengaja mengusung tema Detension Room karena terinspirasi dari ruang Bimbingan Penyuluhan atau konseling yang ada di sekolah.
Baca: Tips Pilih Outfit Saat Liburan Ala Desainer Rani Hatta
Desain yang ia rancang pada 20 looks itu pun masih tetap memiliki konsep maskulin, sesuai signature yang menempel pada seorang Rani Hatta.
Ditemui saat menggelar konferensi pers sebelum shownya dimulai, ia mengatakan ada 20 look koleksi yang ia tampilkan dalam ajang bergengsi tahunan itu.
Desainer jebolan Indonesia Fashion Forward (IFF) itu pun menyebut dirinya selalu mendesain rancangan yang ready to wear.
"Semuanya casual, ready to wear banget," jelas Rani.
Wanita berhijab yang selalu tampil tomboy itu menegaskan bahwa koleksi kali ini pun masih tetap mengusung konsep yang sama.
Baca: Jakarta Fashion Week 2018 Dibanjiri Fashionista
Dirinya masih enggan keluar dari signature nya yang selalu menggunakan cuttingan desain boyish style, sehingga wanita yang memakai koleksinya pun akan tampak sangat maskulin.
"Kalau boyish (style) sih pasti ya, cuttingannya banyak yang maskulin," tegas Rani.
Sementara untuk cuttingan desain, Rani tetap mengedepankan looks maskulin, hal tersebut bisa dilihat dari karyanya kali ini yang didominasi outer dan sweater perpaduan warna monochromatic.
Ditambah kemeja oversize stripes perpaduan warna biru muda dan putih.
Seperti show sebelumnya, Rani pun tidak lupa memasukkan statement look nya pada show kali ini, yakni penggunaan topi jenis baseball cap.
Terkait material kain yang digunakan pada rancangannya kali ini, ia menggunakan sejumkah bahan yang cocok dengan rancangannya, mulai dari bahal wol hingga bahan kaos.
Baca: Jakarta Fashion Week 2018 Akan Dimulai Siang Ini
"Kalau untuk kain yang saya pakai itu kebanyakan bahan wol untuk jaket, terus ada bahan nylon, ada fleece, ada cotton terry, ada kaos juga," kata Rani.
Pada rancangannya kali ini, Rani membocorkan alasan mengapa dirinya menyelipkan koleksi menswear dalam karyanya.
Wanita berhijab itu menegaskan dirinya bukan tipe perempuan yang gemar memakai outfit feminim.
Selain itu ia juga gemar meminjam pakaian milik sang suami.
"Awalnya sebenarnya karena aku juga tidak suka baju yang terlalu feminim, aku juga suka pinjam baju-bajunya suamiku," tegas Rani.
Rani memaparkan, pelanggan yang membeli koleksi rancangannya pun ternyata juga dari kaum pria.
Dari seluruh desain yang pernah dirancang dan diproduksi olehnya, pelanggannya juga ternyata ada dari kaum pria.
"Emang aku lebih suka potongan yang maskulin, terus produk-produknya Rani Hatta ternyata banyak juga customer cowoknya," papar Rani.
Menurutnya, meski maskulin, desain yang ia buat memang dipamerkan dengan menggunakan model perempuan di panggung runway.
Namun, 'sisi maskulin' rancangannya itulah yang membuat kaum pria turut memburu karyanya yang bisa digunakan oleh pria maupun wanita, khususnya outer dan sweater.
"Walaupun itu fashion show (rancangan aku) dipakai cewek, tetap cowok-cowok beli, akhirnya aku (mikir) 'yaudah kenapa nggak sekalian aja keluarin koleksi menswear nya'," ucap Rani.