TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan industri perfilman Indonesia sedang panas-panasnya. Seakan tidak ingin kalah dengan film-film garapan sutradara Hollywood, sineas Indonesia banyak memproduksi film-film baru dengan kualitas tak kalah dengan film-film produksi sineas Hollywood.
Tapi, seperti kata pepatah, “Selalu ada dua sisi dari sebuah cerita,” begitu juga cerita tentang industri perfilman Indonesia. Selain sukses menarik penonton di bioskop, pelanggaran hak cipta berupa pembajakan film masih sering terjadi.
Toko dan gerai DVD bajakan menjadi pemandangan yang wajar di Indonesia, seperti yang bisa disimak di pusat perbelanjaan dan di lapak-lapak. Munculnya produk rekaman film bajakan ini menjadi cara murah menikmati film, dengan risiko kualitas gambar dan suara yang pas-pasan.
Salah satu penyebab utamanya, karena harganya yang jauh lebih murah ketimbang membeli DVD aslinya. Akan tetapi, sebenarnya ada cara baru menikmati film-film yang berkualitas dengan cara lebih hemat daripada membeli dan mengoleksi DVD bajakan. Cara yang lebih hemat dan legal adalah dengan berlangganan layanan Subscription Video on Demand (SVoD).
Layanan Subscription Video on Demand (SVoD) menjadi solusi mendapatkan konten-konten film tanpa perlu membeli DVD bajakan atau menontonnya di situs streaming ilegal.
Para penyedia layanan ini mengutamakan kemudahan dalam mengkases konten hiburan, khususnya acara TV, film, serial TV, streaming siaran olahraga, hingga konser musik, serta dapat diakses di mana pun dan kapan pun melalui ponsel.
Layanan ini biasanya disediakan dengan cara berlangganan. Cukup dengan melakukan registrasi untuk berlangganan, kita sudah bisa mengakses puluhan ribu jam acara TV, film, dan hiburan yang kita inginkan.
Hadirnya SVoD atau Subscription Video on Demand ini diharapkan dapat mengalihkan para penikmat DVD bajakan untuk mengakses film aslinya, ketimbang membeli DVD bajakan.
Harapan ini juga disampaikan oleh Galvin Marne selaku Head of Marketing iflix Indonesia. Dia menyatakan bahwa keberadaan SVoD seperti iflix, bisa membantu mengurangi maraknya konten bajakan di Indonesia. Salah satu alasan kuatnya adalah biaya berlangganan yang amat terjangkau.
“Dengan tarif yang terjangkau, para pelanggan dapat mengakses puluhan ribu jam konten yang tersedia di iflix, dan dapat dioperasikan dengan mudah, semudah sentuhan jari.” ungkapnya.
"Jika dibandingkan dengan waktu dan usaha yang dikeluarkan saat mencari film yang kita inginkan ketika mengunjungi toko DVD bajakan, saya rasa jelas bahwa menggunakan iflix jauh lebih menguntungkan dari segala aspek,” lanjut Galvin.
Untuk mengajak masyarakat tidak lagi membeli konten bajakan, iflix Indonesia menerapkan strategi iflix Original dan iflix Original Production. Melalui strategi ini, diharapkan para sutradara, aktor, aktris, dan pelaku seni di industri film dapat berkarya sepenuhnya tanpa khawatir terhambat oleh pemangkasan konten karena statistik permintaan penonton.
Persiapan konsep dan proses shooting bisa dilakukan dengan matang. Dengan hadirnya iflix, kini tidak ada lagi alasan untuk tetap membeli dan mengunduh konten bajakan.
Penulis: Dessita Chairani / Editor: Choirul Arifin