TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sudah cukup lama kita tidak mendengar lagu-lagu anak, bahkan anak-anak justru sering mendengar dan hafal lagu orang dewasa.
Mengapa ini bisa terjadi?
Pencipta lagu anak, Nugraha Setiadi atau yang dikenal sebagai Kak Nunuk Kak Nunu menyatakan, hilangnya lagu anak-anak karena hilangnya showroom yang menampilkan lagu anak.
"Dulu banyak acara televisi menayangkan pementasan lagu anak, sekarang sudah tidak ada lagi," kata Nunuk di sela-sela peluncuran album lagu anak yang berjudul "Koleksi Abadi Lagu Taman Kanak-Kanak Volume 5 oleh label musik Gema Nada Pertiwi (GNP) di Tangerang belum lama ini.
Dikatakan Nunu, anak-anak tak lagi mendengarkan lagu sesuai umurnya karena orangtua di masa kini malas memperkenalkan kepada anaknya.
"Orangtua sekarang lebih senang kenalin anak-anak dengan tayangan sinetron atau drama Korea. Nggak salah sih, cuma ya akibatnya begitu. Berbeda sekali dengan tahun 1990-an," kata Kak Nunuk.
Baca: Gelar Dendang Kencana, Target Kompas Gramedia Kembalikan Kejayaan Lagu Anak untuk Anak Indonesia
Nunuk menyabut baik hadirnya diluncurkannya koleksi lagu anak ini dan anak-anak yang punya bakat masih bisa menyalurkan kemampuannya bernyanyi.
Djakawinata Susilo selaku Direktur GNP mengatakan kalau proyek lagu anak-anak ini sudah digarapnya bersama kakaknya sejak tahun 2014.
"Awalnya saat itu ada kegelisahan dimana anaknya tak memiliki lagu yang sesuai dengan umurnya,' katanya.
Dalam album ini total ada 20 lagu anak lama yang dinyanyikan kembali yakni Du Di Dam, Si Nyamuk Nakal, Bunga Nusa Indah, Pok Ame-Ame, Si Kodok, Topi Saya Bundar, Makan Jangan Bersuara, Sepatu Kaca, Ibu Kita Kartini, Abang Tukang Bakso, Naik Odong-Odong dan masih banyak lagi.
Pembuatan album diawali pembuatan video di kanal YouTube dan bisa menggaet penonton yakni lagu "Abang Tukang Bakso" total sebanyak 116 juta viewers dan "Naik Odong Odong" sebanyak 87,6 juta viewers.