TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, penjualan ikan bandeng di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat, mulai marak.
Sejumlah pedagang mulai menggelar lapak dan memasarkan ikan bandeng berbagai ukuran, Senin (12/2/2018).
Pengamatan Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), sebagian besar ikan bandeng yang dipasarkan berukuran jumbo.
Jika pada hari-hari biasa, ikan bandeng yang dijual di sejumlah pasar paling besar berukuran 4 atau 5 ons (0.5 kg), tetapi kali ini satu ekor ikan bandeng bisa mencapai 8,7 kg.
Wow. Ini benar-benar wow.
Ikan bandeng super jumbo berukuran 8,7 kg itu harganya pun terbilang sangat fantastis.
Menurut Muslim, pedagang ikan bandeng, kepada WartaKotalive.com, semakin besar ukuran ikan biasanya harga per kg pun menjadi lebih mahal.
"Kalau ikan bendeng yang besar ini, 1 kg harganya sekitar Rp 100.000," ujar Muslim.
Jika harga 1 kg ikan bandeng Rp 100.000, maka untuk ikan berukuran 8 kg 7 ons total harganya mencapai Rp 870.000/ekor.
Bisa jadi, ini ikan bandeng termahal karena harganya hampir Rp 1 juta per ekor.
Harga bandeng berukuran 2-3 kg per ekor sekitar Rp 70.000/kg.
Tidak semua pedagang memiliki atau menjual bandeng superjumbo yang beratnya di atas 5 kg, apalgi sampai 8,7 kg.
Rata-rata bandeng yang dijual berukuran 2-5 kg per ekor.
Senin (12/2/2018), para pedagang bandeng di kawasan ini baru memulai membuka lapak. Tahun Baru Imlek jatuh pada hari Jumat (16/2/2018).
Ikan bandeng dengan berat 8,7 ons itu hidup di laut atau bukan ikan yang dipelihara/diternak oleh nelayan seperti ikan bandeng yang berukuran lebih kecil.
"Ini ikan dari daerah Pakis, Bekasi. Ikan bandeng laut, usianya sekitar 2 tahun. Kita dapatkan dengan cara dijaring," ujar Muslim.
Pedagang bandeng di sekitar Rawabelong, Kebonjeruk, Jakarta Barat, hanya muncul setahun sekali, tepatnya menjelang Imlek.
Pembeli bandeng sebagian besar warga keturunan Betawi atau Tionghoa.
Bagi masyarakat Betawi, bandeng menjadi sajian khas dan makanan antaran kepada orangtua setiap Imlek.
Begitu juga masyarakat Tionghoa beranggapan bandeng sebagai perlambang kesejahteraan. Karena itu, penjualan ikan jenis ini pun ramai menjelang Imlek sehingga harga pun naik.