TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan masyarakat Bima dan Dompu yang tinggal di Jabodetabek berkumpul untuk membahas persiapan acara "Festival Rimpu Bima Dompu 2018".
Pembahasan itu dilakukan di rumah seorang tokoh masyarakat Bima di bilangan Cempaka Putih, Sabtu (25/2/2018).
Rencananya acara pagelaran seni budaya masyarakat Bima dan Dompu tersebut akan dilaksanakan pada Juli tahun ini.
"Ini merupakan satu event yang bagus karena melibatkan partisipasi masyarakat di dua kabupaten. Ini hal yang sangat fenomenal dan peristiwa yang baru," ujar Sofyan Thaher, tokoh masyarakat Dompu.
Festival ini akan menyajikan pawai busana Rimpu yang akan melibatkan lebih dari 10.000 perempuan asal Bima dan Dompu.
Selain itu, acara ini jugs menyajikan pergelaran kesenian dan kuliner khas Bima dan Dompu.
Menurut ketua pelaksana Festival Rimpu, Ruslan Idris, adanya event ini salah satunya untuk mempromosikan budaya Bima dan Dompu hingga ke mancanegara.
"Ini satu langkah maju untuk kita mempromosikan budaya Bima Dompu, terutama Rimpu, yang kita ingin kenalkan ke mancanegara."
Acara ini mengusung visi "Mewujudkan Busana Rimpu yang Syar'i sebagai Kearifan Lokal Bima Dompu Agar Mendunia" yang sesuai dengan nilai-nilai dari Bima dan Dompu yang telah terbangun sejak dahulu.
Berdasarkan hasil pertemuan, acara Festival Rimpu ini akan diagendakan tiap tahun.
"Kita harapkan kedepan masyarakat bima dompu dapat berpartisipasi aktif dalam acara ini," kata Ruslan Idris.
Parade Rimpu merupakan peristiwa budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Bima dan Dompu. Kehadiran event ini menyatukan semua yang ada di dua kabupaten di Nusa Tenggara Barat.