TRIBUNNEWS.COM - Apakah kamu orang yang suka bersih-bersih rumah?
Bila kamu malas atau bukan yang berkewajiban melakukannya, tak ada salahnya bila sekali-kali kamu membersihkan rumah sendiri.
Selain rumah jadi bersih, kamu bisa juga membakar sedikit kalori saat beraktivitas dan kamu tidak perlu khawatir memikirkan kebersihan tempatmu saat masuk kerjananti.
Di kegiatan bersih-bersih rumah ini, salah satu hal yang menjadi momok adalah membersihkan toilet terutama di bagian kloset.
Bagaimana tidak?
Dengan bahan porcelain atau keramik, tentu saja kloset gampang sekali terlihat kusam.
Tak dirawat dengan rutin, maka kloset pun terlihat menjijikan dengan penuh noda.
Alhasil, kamu pun harus rajin-rajin membersihkannya dengan menggosok kloset dengan kuat menggunakan alat pembersih porcelain
Lantas, apakah ada cara yang lebih mudah untuk membersihkan kerak noda di kloset tanpa perlu repot menggosok-gosok?
Ternyata ada tips yang lebih simple loh!
Kamu tinggal menggunakan cuka dan baking soda dalam campuran air siraman klosetmu!
Ternyata ada ramuan yang bisa membantu klosetmu bersih loh!
Begini caranya:
- Panaskan segelas cuka sampai 40° C, lalu campurkan dengan baking soda
- Untuk 200 mililiter cuka, Anda memerlukan 1 sendok makan baking soda.
- Tuangkan campuran yang dihasilkan ke dalam tangki toilet dan diamkan selama beberapa jam.
- Lebih baik lakukan langkah tersebut di malam hari saat kloset tak digunakan agar ramuannya tetap pada tangki cukup lama
- Lalu siram air ramuan tersebut seperti biasa setelah menggunakan kloset seperti biasanya
- Untuk memperbaiki hasilnya, Anda bisa mengulang prosesnya beberapa kali.
Setelah melakukan hal tersebut, kamu pasti bertanya-tanya, kenapa harus cuka?
Cuka sendiri memiliki banyak manfaat terkait "membersihkan" lewat kekuatan asamnya
Berikut beberapa manfaat dari cuka ini
- Melarutkan kotoran atau kerak pada keramik
- Membersihkan bagian logam dari karat
- Bisa menguapkan dirinya sendiri, sehingga cuka menghilangkan bau tak sedap
- Melarutkan batu ginjal
- Membunuh bakteri shigella (agen penyebab disentri) dan E.coli
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)