News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Managing Director IMF Borong Batik Buatan Indonesia

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde bersama delegasi ketika bertemu dengan Presudent Jokowi yang didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018). Jokowi melakukan pertemuan dengan Christine Lagarde untuk membahas rencana pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, Agustus 2018 serta melakukan blusukan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk memantau penggunaan Kartu Indonesia Sehat serta ke Tanah Abang untuk menunjukkan sektor usaha kecil, menengah dan mikro. (Warta Kota/Henry Lopulalan)


Laporan Reporter Kontan, Arsy Ani Sucianingsih

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Kunjungan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Legarde menorehkan kesan mendalam. Saat kunjungan ke Indonesia, ia memborong banyak batik.

Lagarde mengatakan, salah satu yang ia beli yakni jaket bercorak batik.

“Rencananya mau saya pakai hari ini. Tapi, ternyata cuacanya panas. Tapi, ya saya memang beli banyak batik dan saya yakin para delegasi akan sangat terkesan dengan keunikan dan apa yang ditampilkan oleh warga di sini,” ujarnya saat ditemui di Bali Nusa dua Convention Center (BNDCC).

Selain itu, Madam Lagarde juga mencicipi makanan Indonesia. “Saya suka semua masakan Indonesia, semua masakan itu berbeda,” katanya.

Baca: Karoseri Adi Putro Malang Pamerkan Bus Double Decker dengan Branding PO Pandawa 87

Baca: Bersenjatakan Fighter, Mitsubishi Fuso Incar Pangsa Pasar Absolut di Segmen Medium Duty

Lagarde juga sangat senang bisa pergi ke pasar dan rumah sakit bersama Presiden Jokowi.

Lagarde sedikit bercerita, setiap tiga tahun sekali, IMF mengadakan kompetisi bagi semua negara anggota untuk menjadi penyelenggara annual meeting.

Hal tersebut dilakukan lantaran acara tersebut akan bangak kegiatan bisnis, mendatangkan banyak orang. “Ini sangat baik untuk ajang unjuk diri,” tambahnya.

Sementara, Indonesia mengajukan itu, sekitar empat tahun lalu dan saat itu ada delapan negara lain yang berkompetisi.

Lagarde melanjutkan, negara-negara ini bersaing ketat dan prosesnya sangat transparan serta ada juri dari anggota IMF dan World Bank yang memperhitungkan banyak indikator, di antaranya akomodasi, transportasi, akses yang mudah, Wi-Fi, aspek keamanan, sampai hal teknis lainnya.

“Lalu terpilih tiga negara, perwakilan kami mengunjungi ketiga negara tersebut untuk mensurvei itu semua,” ujar Lagarde.

Dari kontes itu, Indonesia terpilih yang paling baik. 

Karena banyaknya delegasi yang datang, bahkan menetap lebih lama untuk merasakan pengalaman, suasana pantai Bali, diperlukannya persiapan yang maksimal.

“Ini penting karena kami akan membawa menteri keuangan dan gubernur bank sentral semua negara anggota, jadi harus maksimal,” ungkap Lagarde.

Sekadar informasi, kunjungannya ke Indonesia merupakan kunjungan Lagarde terlama di suatu negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini