News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dinilai Nakal, Bocah 4 Tahun Dimarahi dan Disiram Air Panas oleh Gurunya Sendiri

Penulis: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi guru memarahi muridnya

TRIBUNNEWS.COM -- Beberapa bulan terakhir, banyak kasus kekerasan yang menimpa anak-anak di sekolah di China.

Namun, tak ada yang lebih mengejutkan daripada kasus kekerasan di taman kanak-kanak di Shandong, Ibu Kota Jinan.

Dilansir Tribunnews dari Medium Shanghaiist, pada 23 Maret 2018 lalu seorang guru bernama Yu menyeret bocah laki-laki berusia 4 tahun menuju ruang ketel yang ada di taman kanak-kanak tersebut untuk memarahinya.

Keluar dari ruang ketel, si bocah laki-laki menderita luka bakar yang parah, meliputi 20% tubuhnya.

Seorang saksi mengatakan kulit di punggung, bokong, dan kaki bocah malang tersebut semuanya mengelupas.

Bocah 4 tahun di China menderita luka bakar 20% di tubuhnya setelah dimarahi sang guru. (Medium Shanghaiist)

Sampai saat ini, tidak jelas apa sebenarnya terjadi di dalam ruang ketel tersebut.

Namun, diduga sang guru menuangkan air panas pada muridnya untuk memberikan hukuman karena dinilai nakal.

Sementara ini sang guru telah ditahan polisi atas dugaan kekerasan terhadap anak.

Direktur taman kanak-kanak sendiri dilaporkan tidak menerima panggilan teleponnya.

Otoritas pendidikan lokal mengatakan saat ini tengah melakukan pemeriksaan etika pada guru di taman kanak-kanak yang bekerja di Jinan.

Polisi sekarang masih dalam proses menyelidiki insiden tersebut.

Kejadian tragis yang menimpa bocah malang tersebut telah viral dan menjadi perhatian seluruh publik di China.

Sayang, kekerasan anak di China sepertinya masih akan menjadi mimpi buruk.

Selain kejadian mengenaskan ini, baru saja guru taman kanak-kanak di Ningxia dipecat dari pekerjaannya.

Ia telah melakukan kekerasan terhadap anak dengan cara menampar muridnya sendiri.

Tak hanya itu, ia juga memukul rekan kerjanya yang merekam aksi kekerasan tersebut.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini