TRIBUNNEWS.COM -- Kejadian sedih sekaligus tragis menimpa sebuah keluarga di Pyeongtaek, Korea Selatan.
Sejak awal Maret 2018 lalu, keluarga tersebut kehilangan anjing peliharaan mereka bernama Honey.
Sebulan kemudian, barulah mereka mendapat kabar mengenai Honey, yaitu sebuah kabar buruk.
Saat hilang, mereka melakukan segala cara supaya Honey bisa kembali.
Dilansir Tribunnews dari Koreaboo, sekeluarga mencoba mencari Honey di lingkungan tempat tinggal dengan memanggil namanya.
Tak hanya itu, mereka juga berkeliling ke semua rumah tetangga untuk menanyakan Honey.
Sayang tidak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaannya.
Karena tak kunjung ketemu, pemilik Honey membuat poster pengumuman kehilangan.
Mereka menempel poster tersebut di seluruh lingkungan tempat tinggal.
Dalam poster tertulis deskripsi Honey beserta imbalan yang akan didapatkan oleh penemu.
Pemilik Honey menawarkan imbalan 500 ribu won (Rp 6,4 juta).
Tak kunjung mendapatkan hasil, mereka menaikkan imbalan menjadi 1 juta won (Rp 12,8 juta).
Setelah beberapa lama Honey menghilang, barulah keluarga pemiliknya mendapatkan kabar.
Alih-alih menerima kabar gembira, keluarga kecil di Pyeongtaek tersebut mendengar bahwa Honey dibunuh oleh tetangganya sendiri yang berusia 62 tahun.
Seolah tak cukup, Honey ternyata juga dimasak oleh si tetangga tersebut.
Yang lebih menakutkan, masakan dari daging Honey tersebut sempat akan ditawarkan pada pemiliknya yang tengah sedih mencari.
Kasus inipun menjadi perhatian publik setelah putri dari pemilik Honey mengunggah kisah tragisnya di internet.
Saat masa pencarian, putri pemilik Honey sempat menemui tetangga tersebut.
"Dia adalah tetangga yang sangat aku percaya. Tempat tinggalnya hanya berjarak tiga rumah. Saat aku memberikan pengumuman padanya, dia terlihat simpati. Dia mengatakan tidak melihat Honey sama sekali, tapi akan segera memanggilku jika menemukannya," tutur putri pemilik honey.
Tetangga tersebut bahkan sempat mendatangi rumah pemilik Honey dan mengajaknya minum untuk mengurangi kesedihan, sementara ia mengurung Honey di gudangnya.
"Itu membuatku sangat sedih, membayangkan Honey ketakutan dan terkunci sendirian di dalam gudangnya. Aku bertanya-tanya berapa lama Honey menunggu kami untuk menyelamatkannya," ujar pemilik Honey.
Tak hanya berpura-pura simpati, setelah membunuh Honey dan memasaknya, si tetangga mengundang seluruh keluarga pemilik Honey untuk makan malam di rumahnya.
Beruntung, pemilik Honey menolak undangan tersebut.
Keputusan si tetangga membunuh dan memasak Honey lantaran ia merasa terganggu dengan gonggongan anjing.
"Dia mengaku terganggu dengan suara gonggongan anjing dan kemudian melemparinya batu. Saat Honey pingsan, dia pun segera mengikat dan mengurungnya dalam gudang," jelas detektif yang membantu pemilik Honey.
Akibat perbuatannya, si tetangga mendapatkan hukuman.
Berdasarkan peraturan di Korea Selatan, orang yang melakukan kekerasan terhadap hewan akan dikenai hukuman 2 tahun penjara atau denda hingga 20 juta won (Rp 257,3 juta).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)