TRIBUNNEWS.COM -- Jika tak bisa mengontrol, berbelanja bisa menyebabkan kecanduan.
Bagi sebagian orang, berbelanja menjadi satu di antara sekian cara untuk melepaskan stress.
Namun, tak jarang karena terlalu sering berbelanja, pengeluaran menjadi membengkak.
Dalam beberapa kasus, beberapa orang bahkan rela menjual barang-barang di rumah mereka untuk membeli barang yang diinginkan.
Seperti yang dilakukan wanita asal China bernama Yu ini.
Alih-alih menjual barang, Yu memilih untuk menjual balita perempuannya yang baru berusia 19 bulan.
Dilansir Tribunnews dari Next Shark, Selasa (29/5/2018), Yu memang seorang shopaholic alias gila belanja, terlebih mengenai produk kosmetik.
Untuk memenuhi keinginannya, Yu menjual balitanya seharga 50 ribu yuan atau sekitar Rp 109 juta.
Awalnya, Yu melaporkan 'kasus orang hilang' ke pihak kepolisian.
Ia mengaku putrinya telah hilang di stasiun kereta.
Polisi pun segera melakukan pencarian intensif di sekitar stasiun dan mengecek rekaman CCTV keamanan.
Hasil penyelidikan awal mengungkapkan Yu saat itu melakukan perjalanan dari Huahua ke Kota Zhengzhou, Provinsi Henan bersama anaknya pada 20 Mei.
Namun, saat diselidiki lebih jauh, kejahatan Yu terungkap.
Diketahui Yu telah menjual anaknya ke pasangan bernama Wei dan Li di stasiun kereta api menjelang siang.
Penyidik mendapatkan catatan keuangan Yu yang memperlihatkan ia telah menerima sejumlah uang.
Transaksi juga mengungkapkan Yu telah menghabiskan 6.000 yuan atau Rp 13 juta untuk berbelanja kosmetik dan barang-barang lainnya di hari yang sama setelah ia menjual balitanya.
Usut punya usut, Yu berinisiatif membuat laporan palsu tersebut supaya keluarganya tak curiga.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)