TRIBUNNEWS.COM – Lezatnya sate kikil atau oseng-oseng kikil yang tersaji dengan sepiring nasi putih hangat benar-benar mengugah selera.
Selain dibuat sate ata oseng-oseng, kikil juga bisa dijadikan pelengkap yang nikmat dalam semangkuk soto mi hangat.
Pokoknya, kikil sangat istimewa untuk disajikan dalam berbagai olahan, deh!
Tapi, kita harus pintar-pintar dalam memilih kikil. Jangan sampai tertipu, karena beberapa waktu lalu sempat heboh ada kikil dari sisa limbah pabrik.
Berikut cara memilih kikil yang benar.
Warnanya
Pertama kali belanja ke pasar tradisional atau pasar swalayan, lihat warna kikil yang akan dibeli.
Warna kikil yang kekuningan cerah sedikit putih adalah kikil yang baik untuk dipilih.
Warna kekuningan biasanya akan muncul saat kulit sapi dibersihkan dari sisa-sisa bulu pada waktu proses pembersihan kikil.
Proses ini biasanya dilakukan dengan cara mencelupkan dalam air panas atau membakarnya untuk menghilangkan buku-buku halusnya.
Jika warna kikil terlalu putih dan sangat bersih, sebaiknya jangan dipilih.
Sebab, bisa jadi dalam proses pembersihannya telah dicampur dengan bahan kimia.
Aromanya
Aroma kikil sangat khas, yaitu aroma sapi.
Bukan aroma obat pengawet seperti formalin.
Jika tercium aroma bahan kimia atau aroma seperti karet, sebaiknya tidak dibeli.
Teksturnya
Tekstur kikil yang wajar adalah kenyal, tidak terlalu lembek ataupun terlalu kaku.
Tekstur ini bisa kita ketahui dengan sedikit memencet atau menekannya.
Kikil yang mulai berlendir juga sebaiknya dihindari.
Kikil yang seperti ini biasanya sudah tidak layak konsumsi.
Jika terdapat dua pilihan kikil yang tebal dan tipis, lebih baik Anda memilih kikil yang tebal.
Beda Kikil Sapi dan Kikil Babi
Tidak sulit untuk membedakan kikil dari kulit sapi atau kulit babi.
Kikil babi lebih tebalan dibandingkan dengan kikil sapi.
Ciri lain yang paling menyolok adalah: titik-titik kulit babi yang sangat khas.
Jika terdapat tiga buah titik yang saling berdekatan sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah kikil dari kulit babi.
Kikil yang sudah kita pilih dapat diolah menjadi berbagai hidangan.
Namun sebelum diolah, pastikan kita mencucinya lagi dan merebusnya dengan bumbu rempah seperti jahe, daun salam, dan serai yang sudah dimemarkan.
Bumbu ini selain memberikan aroma yang harum pada olahan kikil, juga bisa menyamarkan aroma kikil.
Satu lagi, air rebusan kikil sebaiknya tidak digunakan untuk dijadikan kaldu.
Jika hendak memerlukan kaldu, sebaiknya menggunakan tulang sapi karena akan terlihat lebih bening.