TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wadah plastik seperti botol minum, kotak makan, botol plastik air mineral, gelas plastik dan susu botol telah menjadi bagian dari alat konsumsi kebutuhan sehari-hari.
Wadah berbahan plastik mengandung materi berbahaya yang dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi perkembangan anak-anak, bahaya zat-zat kimia yang terkandung dalam plastik dapat mengganggu sistem saraf motorik anak yang dampaknya akan terlihat dalam jangka waktu yang panjang dan yang paling berbahaya lagi adalah potensi terkena penyakit kanker.
Materi sendiri plastik terdiri atas berbagai bahan kimia (monomer) yang dalam kondisi tertentu, kontak antara plastik dan makanan bisa menyebabkan migrasi (perpindahan) bahan-bahan kimia dari wadah ke makanan.
Migrasi tersebut terjadi akibat pengaruh suhu panas makanan, penyimpanan, atau proses pengolahannya yakni makin tinggi suhu maka semakin tinggi kemungkinan terjadi migrasi.
Lamanya waktu penyimpanan makanan juga berpengaruh terhadap perpindahan materi berbahan kimia ini sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bagi perkembangan anak-anak.
Baca: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Alami Kanker Payudara, Berikut 4 Gejalanya
Pakar psikologi anak, Efriyani Djuwita mengatakan, saat ini para orang tua harus lebih waspada dalam memilih wadah untuk menyimpan makanan dan minuman untuk anak-anaknya, saya menganjurkan untuk tidak menggunakan wadah berbahan plastik karena potensi bahaya zat kimianya dapat mempengaruhi perkembangan sistem motorik anak untuk jangka panjang.
"Beberapa gejala yang dapat terjadi yaitu seperti gangguan konsentrasi pada anak, kemampuan belajar jadi menurun, pertumbuhan fisik yang lebih lambat, dan yang paling berbahaya adalah penyakit kanker," katanya saat talkshow di acara Program Thermos Back to School , Minggu (26/8/2018).
Dikatakan Efri, berkaitan potensi bakat anak, kreatifitas juga sangat tergantung pada kesehatan anak, para orangtua harus selektif dalam memilih produk wadah makanan dan minuman yang terbaik dan aman untuk anak-anak, salah satu cara untuk mengembangkan kreatifitas anak adalah dengan memberikan banyak stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
“Contoh yang dapat dilakukan adalah mengajak anak untuk membuat kreasi makanannya sendiri dengan memilih wadah makanan atau minuman kesukaannya, para orangtua harus memperhatikan kualitas dari wadah pembekalan anak, semakin menarik, anakpun semakin tertarik untuk makan dan minum,” kata Efriyani.
Andriani Melissa, Marketing Manager PT Thermos Indonesia Trading mengatakan, Thermos Back To School merupakan program yang kami gelar setiap tahun, yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat anak-anak melalui berbagai perlombaan salah satunya lomba menggambar.
Baca: Geger Kucing di Atletik Asian Games 2018 Menjadi Sorotan Dunia
"Melalui moment ini kami juga ingin mengajak para orang tua untuk mulai menggunakan wadah vakum container makanan dan minuman yang terbuat dari bahan stainless steel dibandingkan menggunakan bahan plastik, karena lebih aman bagi kesehatan,” katanya.
Beberapa institusi saat ini sudah mulai mengkampanyekan bahaya plastik bagi kelangsungan hidup manusia, Thermos Indonesia sebagai produsen wadah insulasi vakum yang menggunakan materi bahan stainless steel yang aman, sangat mendukung himbauan tersebut dengan mengajak para orang tua untuk tidak menggunakan wadah berbahan plastik dan mulai beralih menggunakan materi stainless steel yang lebih terjamin keamanannya.