- Insiden PPD di masa lalu
- Konflik rumah tangga
- Riwayat keluarga dengan PPD
- Riwayat baru peristiwa kehidupan yang penuh stres seperti komplikasi kehamilan
- Tidak didukung oleh orang sekitar
Untungnya, para peneliti telah menemukan bahwa ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang untuk mencegah atau mengurangi depresi pascamelahirkan.
Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa perempuan yang menerima intervensi psikososial atau psikologis secara signifikan lebih sedikit mengalami depresi setelah melahirkan.
Intervensi yang paling efektif termasuk terapi interpersonal, kunjungan rumah postpartum, dukungan telepon postpartum, dan perawatan bidan postpartum.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif awal juga dapat membantu dalam mencegah depresi postpartum.
2. Mengenali kesehatan emosi
Masalah kesehatan selama kehamilan sering begitu berpusat pada perawatan kesehatan fisik perempuan sehingga mudah mengabaikan pentingnya kesehatan mental.
Kehamilan menandai perubahan kehidupan bagi kebanyakan orang, dan itu membutuhkan penyesuaian psikologis yang dapat memiliki efek positif pada kesehatan emosional perempuan.
Stres emosional selama kehamilan tidak hanya dikaitkan dengan psikis negatif untuk ibu, tetapi juga untuk bayi yang akan lahir juga.
Anak-anak yang lahir dari perempuan yang stres dan kecemasan signifikan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko komplikasi kelahiran, termasuk berat lahir rendah, prematuritas, status neonatal rendah, dan pertumbuhan intrauterus yang buruk.