TRIBUNNEWS.COM - Gadget tak dipungkiri jadi perangkat penting membantu kehidupan manusia. Terutama dalam urusan komunikasi.
Tak hanya orang dewasa yang bergantung pada gadget. Anak-anak pun demikian sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena alasan itulah, Mona Ratuliu tidak serta merta melarang anaknya menggunakan gadget.
"Kita harus bisa mengenali karakter anak dulu. Enggak bisa kita langsung larang," ujar Mona Ratuliu setelah menjadi pembicara di Kiddies Day Out di Pejaten Village, baru-baru ini.
Davina Shava Felisa, anak pertama Mona Ratuliu, dulu masuk kategori kacanduan gadget. Sebagai orangtua, ia memutuskan untuk membantasi anaknya menggunakan perangkat tersebut.
Jadi, tidak sepenuhnya melarang penggunaan gadget. Karena, menurut Mona Ratuliu, gadget juga bisa membuat anak berkembang jadi lebih baik.
"Kita kasih mereka berkembang dengan gadget, tetapi waktunya kita batasi, misalnya weekend. Memang kalau hari lain, anak-anak tidak punya waktu untuk gadget karena sudah sibuk dengan urusan sekolah dan kegiatan lain," lanjutnya.
Berangkat dari pengalamannya sebagai orangtua yang mendidik anak, Mona Ratuliu kemudian menulis buku. Judulnya ParenThink. Buku tersebut merupakan tata cara edukasi mendidik anak yang baik.
"Aku kan bikin buku pertama tuh tentang dasar-dasar pola asuh judulnya ParenThink. Nah, ketika kegiatan promo dan seminar diundang jadi pembicara," terangnya.
Menurut Mona Ratuliu, banyak orangtua yang bertanya tentang anak-anak dan gadget.
"Karena gadget kan buat orangtua barang baru, enggak sangka juga kalau gadget ini bisa jadi mainan yang enggak bisa lepas dari tangannya anak-anak seharian," ujar Mona Ratuliu.
Oleh karenanya, Mona Ratuliu menyarankan orangtua harus kreatif agar anak tak selalu bermain gadget. Misalnya mengikuti kegiatan yang mengasah bakat dan hobi si anak.
Makanya, dengan hadirnya acara Kiddies Day Out yang dihelat Pejaten Village menjadi salah satu cara mengatasi ketergantungan anak terhadap gadget.
Acara yang digelar selama satu minggu ini menampilkan berbagai kegiatan kreatif dan variatif untuk anak, di antaranya fashion show, menari, menyanyi, menggambar, cooking, dan masih banyak lagi.
Marcomm Pejaten Village Meriza Karina, menuturkan anak-anak harus diberi wadah untuk bisa mengekspresikan bakatnya.
"Kami ini memang focus pada keluarga. Jadi kita mengedukasi anak-anak dengan acara yang kita hadirkan. Ini sudah keenam kalinya kita gelar,” ujar Meriza.(*)