TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita tentang penahanan Maria Ozawa oleh imigrasi menjadi perbincangan di dunia maya, khususnya Twitter, di mana sempat menjadi salah satu trending topic pada Rabu siang (11/7/2018).
Ya, kehidupan bintang porno, maupun mereka yang telah "pensiun" memang tak lepas dari sorotan masyarakat.
Khusus mengenai kehidupan mereka setelah "pensiun", sebenarnya ada masalah serius yang kerap dihadapi oleh para mantan bintang porno.
Hal itu diakui oleh Jennie Ketcham, mantan bintang porno sekaligus penulis buku "I Am Jennie" dalam artikel berjudul "Pornography Does Lasting Harm to Performers" yang tayang di nytimes.com.
Dalam artikel tersebut, Ketcham mengakui bahwa meskipun pekerjaan di bidang pornografi (termasuk pelacuran ataupun pemeran film porno) memang menawarkan kepuasan segera atas kebutuhan seseorang akan perhatian dan uang, namun tidak dengan soal harga diri mereka.
Kerusakan emosional para pekerja di bidang pornografi jauh melebihi pencapaian finansial atau kepuasan fisik yang dapat dicapai.
Penyebabnya adalah masyarakat kita yang menganggap seks suci; kita tidak bisa memisahkan seks dan keintiman. Tapi justru itulah hal yang paling ingin dicapai oleh pekerja seks.
Menerima uang untuk seks mengurangi kenikmatan intrinsik seorang pelaku pornografi, dan efek ini terjadi sepanjang hidupnya.
Karena dia sering mengulang pengalaman seksual yang tidak autentik, dia mulai menenangkan dirinya.
Seorang (mantan) bintang porno hampir tidak mampu mengalami hubungan yang otentik dan intim; ia mendasarkan harga dirinya pada seks.
Apalagi, hampir tidak pernah ada yang namanya serikat buruh khusus para pekerja di bidang pornografi.
Padahal, serikat buruh melindungi pekerja yang mungkin tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
Karena para pemain tidak memiliki karier yang berumur panjang sehingga sulit untuk berserikat, akhirnya para pembuat undang-undang dan inisiatif pemungutan suaralah yang menciptakan beragam aturan (termasuk perlindungan).
Baca: Maria Ozawa Ungkap Rasa Kecewanya Saat Diajak Selfie Setelah Diperiksa Petugas Imigrasi
Nyaris tanpa melibatkan para pelaku industri tersebut.