Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kalau anak marah ketika sedang bermain dan melempar-lempar mainan jangan langsung mencap mereka sebagai anak nakal
Psikolog Anak, Saskhya Aulia Prima menjelaskan kemarahan si anak bisa jadi karena si kecil sudah bosan dengan mainannya sehingga ia meluapkan emosinya dengan melempar mainannya.
Biasanya si anak sudah bosan karena ia merasa mainannya tidak memiliki tantangan alias kegampangan.
“Gampangnya, kita lihatnya malah beranggapan dia nakal karena mainan dilempar. Padahal itu karena dia udah bosan,” ungkap Saskhya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2018) lalu.
Mainan memang merupakan stimulus yang paling dekat dengan anak selain orangtua.
Baca: Tips untuk Orangtua Hadapi Perilaku Agresif Anak
Sehingga Saskhya mengingatkan agar orangtua memperhatikan mainan si anak dan memberikan mainan yang sesuai dengan umur anak.
Saskhya pun menjelaskan efeknya kalau anak umur delapan tahun diberikan mainan untuk anak usia dibawahnya fungsinya hanya sebagai mainan saja tapi tidak membantu perkembangan anak.
“Usia menggambarkan kemampuan apa yang anak punya, kalau anaknya udah umur delapan tahun yang dia mainin mainan anak umur tiga tahun, ya gak akan nambah apa-apa,” kata Saskhya.
Nah sebaliknya jika anak umur tiga tahun diberikan mainan untuk anak umur delapan tahun bisa menggangu psikologi anak, anak bisa menjadi stres karena ia kesulitan memainkannya.
“Sesuatu yang berlebihan dan kekurangan itu hasilnya tidak baik efek psikologi anak bisa stres,” papar Saskhya.(*)