TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pada setiap perayaan Tahun Baru Imlek, kue keranjang jadi salah satu makanan khas.
Makanan khas masyarakat Tionghoa bertesktur kenyal yang berasal dari ketan yang di campur gula.
Agus, satu di antara pembuat kue keranjang di Kota Pontianak berbagi rahasia resep kue keranjang hingga tampil cantik sempurna berwarna cokelat.
Imengatakan bahwa kue keranjang merupakan sebuah adat budaya yang wajib ada dalam menyambut Imlek.
Ia menyebutkan bahwa bahan dasar pembuatan kue keranjang adalah ketan putih, yang dicampur dengan gula pasir.
Dalam proses pembuatannya, ketan putih digiling halus terlebih dahulu, dengan menggunakan mesin.
Kemudian, adonan tepung ketan tersebut dicampur dengan gula putih, dan diaduk, lalu didiamkan semalaman.
Keesokan harinya adonan tersebut di masukkan ke dalam cetakan dan dikukus.
Pengukusan kue keranjang ini pun tak sembarangan.
Baca: Tradisi Bersih-bersih Jelang Imlek, Hilangkan Nasib Buruk Tahun Lalu, Barang Ini Biasa Disingkirkan
Ternyata dibutuhkan waktu 15 hingga 16 jam, untuk membuat kue keranjang bertekstur dan berwarna cokelat sempurna.
"Ngukusnya 15 sampai 16 jam, biar dapat warnanya. Kalau ndak sampai segitu, warnanya masih putih," ungkapnya saat di temui Tribun di rumahnya di Jalan Veteran, Gang Sukur, nomor 3 Pontianak.
Jadi, ia menekankan bahwa kue keranjang berwarna cokelat bukan karena dicampur dengan cokelat ataupun dicampur dengan gula merah, warna coklat kue keranjang didapat dari proses pengukusan belasan jam.
Agus menjual Kue Keranjang Rp 25 ribu per kilogram.
Selain itu dia juga menjual Kue Keranjang berukuran setengah kilogram. (*)