TRIBUNNEWS.COM - Sastrawan Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi atau lebih dikenal dengan Yudhistira ANM Massardi baru saja merilis novel barunya di Kantor Tribunnews, Senin (18/2/2019).
Yudhistira ANM Massardi, kelahiran Karanganyar, Subang, Jawa Barat 65 tahun silam ini, kembali membuat karya novel setelah 25 tahun.
Lewat novel berjudul Penari dari Serdang ini, Yudhistira ANM Massardi ingin menceritakan tentang peradaban melayu.
Novel Penari dari Serdang ini, kata Yudhistira, merupakan proposal revitalisasi budaya melayu.
Baca: Berkomunikasi dengan Widuri Agesty Sebelum Tertangkap, Jupiter Sempat Bilang Jual Novel dan Baju
"Novel ini merupakan sebuah proposal yang judulnya revitalisasi budaya melayu," ujar Yudhistira.
"Inilah proposal saya. Lalu supaya menarik bagaimana? Ya dikasih kisah cinta, harus ada tokoh-tokohnya, harus ada putri melayu yang cantik," imbuhnya.
Menariknya, selama pembuatan novel Penari dari Serdang ini, Yudhistira menggunakan smartphone untuk membuat novel tersebut.
"Jadi ini merupakan novel millenial karena saya buatnya pakai smartphone," kata Yudhistira.
Baca: Ada Wanita Lain Dalam Kehidupan Dilan Selain Milea, Pidi Baiq Sedang Garap Novelnya
"Karena itu formatnya jadi lebih simple dengan satu bab terdiri dari empat halaman," lanjutnya.
Selain itu, istri Yudhistira ANM Massardi, Aprisca Hendriany atau akrab disapa Sisca mengaku cemburu ketika suaminya membuat novel bertemakan cinta.
"Siapa pacarnya? Apa cerita di balik itu? Apa yang kamu bayangkan," ungkap Sisca disambut tawa.
Sisca sempat mempertanyakan kepada Yudhistira tentang novel apa yang akan dibuatnya.
Baca: Ternak Peliharaan Warga Lubuk Pungguk Dimakan Kawanan Beruang
Hal itu disebabkan Yudhistira selama ini hanya membuat buku pendidikan.
"Sempat saya saya bilang 'mau bikin apa?' karena ya Pak Yudhistira ini kan sudah terlalu lama bikin buku pendidikan," ungkap Sisca.
Namun di balik itu semua, Sisca mengaku senang jika suaminya itu kembali bersemangat melalui novel Penari dari Serdang ini.
Dikutip dari ensiklopedia.kemendikbud.go.id, Yudhistira sempat bekerja sebagai penjual kue dan koran ketika masih di Subang.
Baca: Belasan Tahun Jualan di Depan Rumah Ahmad Dhani, Pedagang Ini Bongkar Perilaku Maia Estianty & Mulan
Yudhistira juga pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Lekali pada tahun 1976 hingga 1978.
Hingga pada akhirnya novel yang berjudul Arjuna Mencari Cinta pada tahun 1977 dinyatakan sebagai Bacaan Remaja Terbaik 1977 oleh Yayasan Buku Utama.
Karya-karya Yudhistira sebelum 'Penari dari Serdan' yaitu novel 1) Arjuna Mencari Cinta (1977), 2) Arjuna Mencari Cinta Part II (1980), 3) Arjuna Wiwahahaha (1984), 4) Obladi Oblada (1979), 5) Mencoba Tidak Menyerah (1980). Sandiwara 1) "Wot atawa Jembatan" (sandiwara, 1977); dan 2) "Ke" (sandiwara, 1978). Kumpulan Cerpen 1) Penjarakan Aku dalam Hatimu (1979), 2) Yudhistira Duda (1981), 3) Wawancara dengan Rahwana (1983), dan 4) Wanita dalam Imajinasi (1994). Kumpulan sajak 1) Rudi jalak Gugat (1982), 2) Sajak Sikat Gigi (1983) dan 13) Sajak (1977).
(Tribunnews.com/Whiesa)