TRIBUNNEWS.COM - Ngobrol Mewah (Mepet Sawah) edisi keempat yang diadakan Tribunnews.com mengungkap tips menghasilkan uang dari akun wisata dan kuliner di Instagram.
Diskusi Ngobrol Mewah edisi keempat yang bertemakan 'Menggali Harta Karun Solo dan Sekitarnya', diselenggarakan di Gedung Tribunnews.com, Kamis (23/5/2019) pukul 16.00 WIB.
Gerry Prayudi, Owner @surakartakita (Soloraya) dan Muhammad Thoric, Owner @kulinerdisolo @solo.ngangeni @promonyasolo menjadi dua narasumber diskusi yang membicarakan tentang membangun bisnis dari akun wisata dan kuliner di Instagram.
Gerry memiliki kesempatan terdahulu untuk memaparkan tips dari akun yang diampuya.
Gerry mengungkapkan, dirinya tidak hanya mengampu akun @surakartakita, tetapi juga akun-akun wisata se-Jateng dan DIY, seperti @klatenkita, @boyolalikita, @sragenkita, dan lain-lain.
Baca: Tribunnews Solo Gelar Kembali Ngobrol Mewah, Bicara Wisata Solo Raya hingga Dampak Sosial Media
Baca: Bikin Mata Seger dan Perut Kenyang, Berikut Wisata Pilihan Saat Libur Lebaran
Dalam mengelola banyaknya akun Instagram wisata yang ia ampu tersebut, ia meminta admin untuk mempromosikan wisata dengan cara yang unik dan berbeda.
Potret-potret wisata yang ditawarkan pun antimainstream.
Untuk memilih wisata yang akan diunggah ke Instagram, tempat tersebur harus unik dan layak untuk dipublikasikan.
Gerry menyebut contoh, adanya wisata river tubing baru yang dikelola secara baik oleh pemerintah, tetapi belum dikenal luas oleh khalayak.
Akun @boyolalikita pun kemudian mengunggah dan mempromosikan wisata baru tersebut, dan membagikannya ke akun Instagram lainnya yang Gerry ampu, untuk lebih mengenalkan lagi wisata itu.
Selain itu, ada pula wisata Gantole di Wonogiri.
Gerry menyebutkan, wisata tersebut sudah lama ada, tetapi banyak orang yang masih belum tahu tentang Gantole.
"Orang Jakarta bahkan larinya ke Karanganyar, nyari yang adem-adem," ujar Gerry.
Gerry juga mengungkap trik mengunggah foto di Instagram.
Menurutnya, konten Instagram harus benar-benar diseleksi dan tidak boleh monoton.
"Konten itu harus dipikir apakah nanti ketika kita post akan mengundang orang komen. Apakah bener bagus aja, ataukah unik. Angle foto pun harus nyari yang bagus dan nggak bisa biasa-biasa aja," tuturnya.
Tips Menghasilkan Uang dari Instagram untuk Para Traveler
Gerry juga memberi tips untuk para traveler agar dapat menggunakan akun Instagramnya sebagai media bisnis.
Menurut Gerry, jumlah followers harus mencapai target sesuai upah minimum kota atau kabupaten setempat.
Seperti contoh, untuk menghasilkan rupiah setara UMK Solo, sebuah akun bisnis di Solo setidaknya memiliki 70 ribuan pengikut Instagram.
Hal itu akan membuat banyak iklan yang masuk ke akun Instagram tersebut.
Dengan banyaknya iklan yang masuk, penghasilan pun naik.
Selain itu, perlu diperhatikan pula tentang apa yang sebenarnya ingin digali oleh akun tersebut.
Hal ini terkait dengan pentingnya konsistensi pemilik akun Instagram terhadap konten yang diunggah.
"Banyak orang yang bikin akun Instagram kemudian gagal karena naiknya lama, nggak ada yang komen. Harus dipertahankan konsistensi dan sering-sering belajar atau sharing dengan akun lain," jelas Gerry.
Keunikan Informasi pada Caption Foto
Membicarakan penggunaan Instagram sebagai media bisnis, Muhammad Thoric, Owner @kulinerdisolo @solo.ngangeni @promonyasolo menjelaskan perbedaan di setiap akun yang diampu.
Selama memiliki ketiga akun tersebut, ditambah akun pribadinya @thoryc.id, Thoric mengedepankan kelengkapan dan keunikan informasi pada caption foto yang tidak dimiliki oleh akun kuliner Solo lainnya.
@kulinerdisolo, akun Instagram kulinernya, menyediakan caption foto yang lengkap mengenai tempat kuliner yang diunggah, seperti fasilitas tempat, kisaran harga, foto menu, bahkan petunjuk arah menuju tempat tersebut.
Hal itu membuat akun @kulinerdisolo berbeda dan banyak pengguna Instagram yang mengikuti.
Sementara itu, akun @solongangeni menekankan pada permainan kata-kata yang humanis dan mengandung unsur 'kegalauan' yang kini marak dirasakan anak-anak muda.
"Contohnya, kota Solo, lima kenangan, lima puluh satu kelurahan, seribu kenangan," ujarnya sembari tertawa.
Untuk akun @promonyasolo, Thoric menyediakan informasi mengenai diskonan dan promosi di wilayah Solo.
Diskonan dan promosi dipandang mampu menarik perhatian para mahasiswa dan karyawan yang gemar berburu diskon.
Teknik Penyuntingan dan Pengambilan Gambar
Selain tentang caption foto yang menarik, Thoric juga berbagi tips memotret makanan yang mampu menggunggah selera khalayak yang melihat foto tersebut.
Thoric berujar, aplikasi penyunting foto menjadi salah satu faktor penting untuk memainkan warna, suasana, dan emosi foto.
Selain aplikasi penyunting foto, teknik pengambilan gambar juga menjadi kunci penting.
"Saya punya ambisi, gimana caranya orang lapar lihat foto itu. Cari selling point dari foto itu. Kita harus pandai-pandai melihat selling product itu darimana," paparnya.
Berkaitan dengan pencahayaan, Thoric mengungkapkan waktu terbaik untuk mengambil foto adalah selepas Asar hingga pukul lima sore.
Menurutnya, pencahayaan alami pada waktu tersebut menciptakan kualitas yang lebih baik dibandingkan pencahayaan buatan.
Sementara itu, untuk memotret human interest, Thoric menyarankan agar terlebih dahulu membangun interaksi dengan sosok yang akan dipotret.
Hal itu dikarenakan tidak setiap orang berkenan untuk difoto.
"Bangun komunikasi, kemudian enjoy mau motret dari angle manapun, kita bakal bisa menikmati," ujar Thoric.
Baca: Tim Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK, Ini Beda Jumlah Pengacara di Sengketa Pilpres 2014 dan 2019
(Tribunnews.com/Citra Anastasia)