Berikut 10 fakta menarik Khong Guan, biskuit legendaris yang ada di meja tamu saat Lebaran. Terungkap ke mana perginya sang ayah.
TRIBUNTRAVEL.COM - Inilah 10 fakta menarik Khong Guan, biskuit legendaris yang ada di meja tamu saat Lebaran.
Tak terasa, bulan Ramadhan 1440 H sudah memasuki hari-hari terakhir, yang artinya, sebentar lagi Lebaran.
Segala persiapan dilakukan untuk menyambut hari kemenangan ini.
Misalnya membeli baju baru, menyiapkan uang salam tempel untuk keponakan, hingga makanan yang disajikan untuk para tetamu.
Baca: LENGKAP! Resep Kue Kering Terbaru Lebaran 2019: Nastar, Sagu Keju, Kastengel, Egg Roll & Kue Kacang
Baca: Kumpulan Resep Keripik untuk Kue Kering Lebaran 2019, Keripik Pandan Talas hingga Ubi Keju
Baca: Resep Kue Kering Lengkap & Terbaru Lebaran 2019 Sagu Keju, Kastengel, Nastar, Egg Roll & Kue Kacang
Bicara soal kudapan, ada satu makanan yang tak pernah absen di meja saat Lebaran: biskuit Khong Guan.
Kaleng dengan dominasi warna merah ini selalu ada di meja, terlepas apakah isinya biskuit atau rengginang.
Kehadiran biskuit Khong Guan di meja saat Lebaran seakan sudah jadi tradisi sejak bertahun-tahun lalu.
Namun, yang harus kamu tahu, biskuit ini ternyata menyimpan banyak fakta menarik, lho.
Simak rangkumannya 10 fakta menarik biskuit Khong Guan yang selalu ada di meja saat Lebaran.
1. Berasal dari Singapura
Selalu hadir di meja tamu keluarga Indonesia, tak disangka Khong Guan ternyata berasal dari Singapura.
Bahkan produsen Khong Guan sudah berdiri sejak 1947 dengan nama Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited.
Tenar di negara jiran, Khong Guan pun melebarkan sayap dengan mendirikan pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.
2. Pertama kali muncul di Indonesia tahun 1971
Sementara di Indonesia, pabrik Khong Guan dengan nama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia berdiri sejak 1970.
Setahun kemudian, mereka baru memasarkan produk dan eksis hingga kini, bahkan jadi pemimpin pasar dalam industri ini.
Perusahaan tersebut memproduksi makanan seperti biskuit, wafer, crackers, marie, cream sandwiches, assorted, hingga wafer stick.
3. Ada di Lebih dari 40 Negara
Karena invasi pabriknya yang mencapai daratan China hingga Thailand, tak heran jika biskuit ini ada di berbagai negara.
Bahkan lebih dari 40 negara jadi tujuan ekspor Khong Guan.
Sebut saja Hong Kong, Jepang, hingga negara di kawasan Timur Tengah, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.
4. Diciptakan oleh kakak beradik
Khong Guan memang berasal dari Singapura, tapi siapa sangka penciptanya bukan asli sana.
Adalah kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han yang berasal Fujian, Tiongkok.
Keduanya adalah imigran dan bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.
Saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia.
Di sini, mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis.
Mereka lalu membuat serta menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup.
Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri.
Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu.
Ia pun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda.
Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali.
5. Rupa kaleng tak pernah berubah
Sampai sekarang, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu.
Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit.
6. Gambar di kaleng
Gambar ibu dan dua anak di kaleng Khong Guan memang sangat fenomenal.
Siapa sangka, ada fakta unik di balik ide desain tersebut.
Ternyata, Bernadus Prasodjo, sang pembuat gambar pada kaleng itu bukanlah pemilik ide tersebut.
Ide desain sudah ada di perusahaan, sehingga Bernadus tinggal mengubah dan mewarnai seperlunya saja.
7. Ke mana perginya sang ayah?
Inilah yang menjadi pertanyaan paling penting dalam potret keluarga pada kaleng Khong Guan.
Pada gambar kaleng tersebut nampak seorang ibu dengan bocah laki-laki dan perempuan berada di meja, menyantap kue.
Sang ibu lantas menghidangkan minuman menyerupai teh atau kopi.
Meski keluarga tersebut terlihat harmonis, dinilai janggal sebab banyak yang menanyakan keberadaan sosok ayah.
Nah, sebenarnya kemana ayah dari anak-anak itu, jangan-jangan mereka mereka anak yatim?
Ternyata, tidak.
Justru sang ayahlah yang berada di balik layar sekaligus sosok yang mengambil gambar ketiga anggota keluarga tersebut.
8. Kode intelejen untuk pasukan rahasia KGB Russia
Nama Khong Guan Biscuit (KGB) ternyata ada hubungannya dengan KGB dinas rahasia Rusia.
Dilansir dari akun Twitter @WOWFAKTA, istilah Khong Guan Biskuit digunakan intelijen Indonesia pada era 60an untuk menyebut KGB dinas rahasia Rusia.
9. Wafer selalu jadi rebutan
Dalam satu kaleng Khong Guan terdapat berbagai bentuk dan rasa biskuit serta wafer yang ditata sedemikian rupa.
Namun, entah kenapa, wafer yang dibalut dengan kemasan tersendiri paling ditunggu-tunggu dan selalu jadi rebutan.
Alasannya, wafer ini hanya ada dua bungkus dan letaknya tersembunyi di bawah.
10. Selalu berakhir dengan isian rengginang
Orang Indonesia memang terkenal kreatif, termasuk urusan memanfaatkan barang bekas.
Seperti halnya dengan kaleng Khong Guan.
Bila biskuitnya sudah habis, orang Indonesia tetap akan memanfaatkan kaleng kosong itu dan mengisinya dengan rengginang.
Rengginang merupakan sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan, lantas digoreng.
Inilah yang bikin para tamu di-PHP.
Sudah berharap dapatnya biskuit Khong Guan, begitu dibuka, eh ternyata isinya rengginang!
(Tribunnews.com/Sri Juliati)