TRIBUNNEWS.COM - Aktris Hannah Al Rashid menjadi satu dari tiga narasumber dalam kampanye #WomenofImpact yang diselenggarakan label fashion Minimal di Grand Indonesia pada Sabtu (27/7/2019).
Hannah berbagi kisah tentang dirinya yang kini aktif dalam gerakan aksi sosial melawan pelecehan seksual.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, Hannah mengajak kaum perempuan untuk berani melawan segala bentuk pelecehan.
"Harus dilawan, kalau kita diem berarti kita setuju dengan perlakuan itu," ungkap Hannah.
Bentuk perlawanan yang paling kecil, menurut Hannah dapat dilakukan dengan mengungkapkan langsung secara verbal ketika menerima pelecehan.
"Setidaknya ada lelaki yang suit-suit di jalan berani mengungkapkan 'saya tidak senang diperlakukan seperti itu'. Paling penting kita ungkapkan secara verbal," imbuh Hannah.
Selain Hannah, turut menjadi pembicara yakni Head of Communication Binus University Maria Anggia dan psychiatrist Maria Irene.
Sebagai seorang dosen komunikasi, Maria Anggia selalu mengajarkan pentingnya wanita untuk berani bersuara.
Sementara Maria Irene yang merupakan seorang psychiatrist memiliki tantangan tersendiri untuk membantu para korban pelecehan.
Peran Irene sangat penting untuk selalu memberikan motivasi bahwa speak up dan seek for help bukan sesuatu yang memalukan, tapi justru bisa mencegah hal terburuk yang bisa terjadi, seperti bunuh diri.(*)