Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Munculnya kelainan pada kulit berupa bercak gelap, seperti warna kecokelatan yang muncul tidak merata di sebagian daerah kulit disebut dengan pigmentasi.
Perubahan warna kulit karena pigmentasi itubterjadi karena dipengaruhi oleh jumlah pigmen melanin yang diproduksi oleh sel penghasil pigmen atau melanosit.
Pigmen pada tubuh seseorang juga sangat bergantung pada ras atau genetik, paparan sinar uv, dan juga sering dikaitkan dengan hormon.
Dr. Sammy Yahya, Sp.KK dari SKINDA Medical Skin Care & Dermatology Center menjelaskan kelainan pigmentasi juga ada yang menampilkan bercak yang lebih terang.
Baca: Moeldoko Gantikan Wiranto, Ahok jadi Menpan RB, Daftar Terbaru Calon Menteri Jokowi yang Mengemuka
Baca: 15 Nama Berpeluang Jadi RI 1 Selanjutnya, Ada 4 Kepala Daerah dan Ridwan Kamil dapat Catatan Khusus
namun memang kasus pigmentasi yang lebih gelap atau disebut dengan melasma memang lebih sering terjadi dibandingkan kelainan pigmentasi yang lebih terang.
“Melasma merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai, berupa bercak coklat keabuan simetris pada area wajah. Kebanyakan orang memiliki masalah tersebut pada area pipi, dahi, hidung, dahi, dan diatas bibir,” kata dr. Sammy Yahya, Sp.KK, di Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Kasus melasma ini juga biasanya dialami oleh wanita, dan pada seseorang yang memiliki warna kulit yang lebih gelap dan biasanya terjadi pada usia reproduksi.
“Melasma jarang terjadi pada usia pubertas, namun umum terjadi pada usia reproduksi berkisar antara usia 20-30 tahun,” kata dr. Sammy.
Pigmentasi berwarna gelap itu juga bisa terjadi karena sinar uv, kehamilan, terapi hormonal, obat-obatan, dan kosmetik. Bahkan, penyakit tiroid juga bisa dikaitkan dengan masalah kulit melasma.