News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Foto-foto Bali Fashion Trend 2020, Gairahkan Kreativitas Desainer Lokal untuk Go Internasional

Penulis: Daryono
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bali Fashion Trend 2020, Kamis (7/11/2019) malam.

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Memasuki tahun ke lima, Bali Fashion Trend (BFT) 2020 diharapkan menggairahkan kreativitas desainer lokal untuk go internasional.

Bertempat di Hotel Inaya Putri, Nusa Dua, Bali, BFT 2020 dibuka pada Kamis (7/11/2019) malam. 

Di hari pertama itu, sebanyak 12 desainer dan siswa sekolah mode Instituto di Moda Burgo Indonesia menampilkan karya mereka. 

Di antaranya Eny Ming, Sav Lavin, Migi Rihasalay, Adhikari Bekaya, Angeliqa Wu, Yonz Yulizar, Dewi Suarjani, Angga Sari, Asti Kaleta dan Saffana.

Adapun BFT 2020 berlangsung hingga Sabtu (9/11/2019) nanti.  

Bali Fashion Trend 2020, Kamis (7/11/2019) malam. (ISTIMEWA)

National Chairman of Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menyampaikan di BFT 2020 ini, pihaknya melibatkan lebih dari 35 desainer lokal dan luar negeri. 

Pelibatan desainer lokal diharapkan bisa menggairahkan kreativitas untuk melahirkan brand internasional.

"Kenapa kita melakukan kerjasama dengan desainer-desainer luar? Kita harapkan industri fesyen Indonesia lebih berkembang. Tujuan event ini ingin melahirkan kebanggaan brand indonesia," ujar Ali saat pembukaan BFT 2020, Kamis malam. 

Ali melanjutkan, banyak brand-brand Indonesia yang lahir di luar negeri seperti Paris, Milan dan New York. 

Ia berharap, suatu saat ini akan lahir brand fesyen berskala internasional yang lahir di Indonesia. 

"Bagaimana desainer lokal Bali bisa interasional, tidak harus pindah ke New York, ke Paris. Harapan kami, BFT 2020 bisa membangkitkan gairah kreatif desainer untuk semangat dan membangun industri fesyen Indonesia," terang dia. 

Bali Fashion Trend 2020, Kamis (7/11/2019) malam. (ISTIMEWA)

Lebih jauh, Ali menurutkan, BFT 2020 mengusung tema suistainable fashion. 

Hal ini karena tren saat ini menuntut feysen yang tidak hanya mengedepankan keindahan tapi juga kelestarian lingkungan.

Sejalan dengan tren tersebut, lanjut Ali, BFT 2020 turut menggandeng Asian Pasific Rayon (APR) sebagai produsen rayon (viscose) terintegrasi di dalam negeri. 

Menurut Alie, produk berbahan rayon dapat menjadi jawaban bagi para desainer untuk berkarya dengan menggunakan bahan baku terbarukan yang sesuai dengan perkembangan dunia fesyen yang dinamis.

“Isu sustainable fashion menjadi perhatian utama di Eropa dan Amerika."

"Saat ini, rayon menjadi salah satu pilihan utama untuk mengembangkan busana dari bahan yang berkelanjutan bila dibandingkan dengan bahan baku lainnya," ujarnya.

Bali Fashion Trend 2020, Kamis (7/11/2019) malam. (ISTIMEWA)

Di tempat yang sama, Direktur APR, Basrie Kamba menyatakan komitmennya mendorong pengembangan fashion suistainable.

Konsep sustainable fashion dan “Everything Indonesia”, kata Basrie, akan memperkuat peluang industri tekstil dalam negeri.

Basrie yakin dengan mengoptimalisasikan bahan baku tekstil dalam negeri dapat mempercepat target pemerintah dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Everything Indonesia” merupakan semangat untuk mendorong penggunaan produk lokal dimana seluruh pihak diajak untuk menggunakan bahan baku yang berasal dan diproduksi di Indonesia serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat seperti serat rayon yang diproduksi APR," kata dia.

Bali Fashion Trend 2020, Kamis (7/11/2019) malam. (ISTIMEWA)

Dengan sejumlah keunggulan seperti bersumber dari bumi sendiri, biodegradable, serta terbarukan, rayon bisa menjadi alternatif sekaligus masa depan bahan baku tekstil.

Mimpi menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan tekstil dan fesyen dunia bisa tercapai, ”imbuhnya. (Tribunnews.com/Daryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini