News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tes Kepribadian

Tes Kepribadian - Kamu Anak ke Berapa dalam Keluarga? Ungkap Sifat Asli dan Tingkat Kecerdasanmu

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tes kepribadian - Kamu anak ke berapa dalam keluarga? Urutan kelahiran dapat mengungkap sifat asli dan tingkat kecerdasanmu. Simak penjelasannya.

Tes kepribadian - Kamu anak ke berapa dalam keluarga? Urutan kelahiran dapat mengungkap sifat asli dan tingkat kecerdasanmu. Simak penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda.

Satu cara untuk mengetahui kepribadian seseorang adalah melalui tes kepribadian.

Tes kepribadian dapat dibentuk dari apa yang biasa ditemukan orang dalam kehidupan nyata.

Contohnya adalah melihat sifat asli dan tingkat kecerdasan seseorang melalui urutan anak ke berapa dalam keluarga.

Kamu pasti pernah mendengar dari seseorang bahwa anak tertua dalam keluarga cenderung sangat bertanggung jawab, sedangkan anak tunggal jauh lebih mungkin bersikap egois dan menuntut.

Apakah ini hanya stereotip, atau benarkah urutan kelahiran dapat membentuk kepribadian seseorang?

Baca: Coba Tes Kepribadian Enneagram Berikut Ini, Pilihanmu akan Ungkap Karaktermu Sebenarnya

Baca: Tes Kepribadian - Bentuk Jari Tangan Dapat Ungkap Sifat Aslimu, Lebih Dari yang Kamu Sadari

Dilansir Bright Side, ada sebuah teori bernama teori urutan kelahiran.

Pada akhir 1920-an, teori ini dimulai oleh Alfred Adler, teman dan kolega Sigmund Freud, seorang ahli saraf dan pendiri psikoanalisis di Austria.

Adler meyakini, urutan kelahiranmu dalam keluarga secara inheren memengaruhi kepribadian dan sifat aslimu.

Lalu, anak ke berapakah kamu dalam keluarga?

Simak arti dan penjelasannya di bawah ini!

Tes kepribadian - Kamu anak ke berapa dalam keluarga? Urutan kelahiran dapat mengungkap sifat asli dan tingkat kecerdasanmu. Simak penjelasannya. (Brightside.me)

1. Anak sulung (tertua)

Menurut Adler, anak sulung cenderung kolot, berorientasi pada kekuasaan, dan bersikap memimpin.

Anak sulung sering mengambil tanggung jawab untuk adik-adik mereka.

Oleh karena itu, anak tertua tumbuh menjadi orang yang peduli, lebih bersedia menjadi orang tua, dan lebih cenderung mengambil inisiatif.

2. Anak kedua (tengah)

Karena kakak laki-laki atau perempuan adalah acuan untuk anak kedua, mereka sering berjuang untuk melampaui kakak mereka.

Di dalam keluarga, anak tengah cenderung sering ambisius.

Namun, mereka jarang egois.

Anak tengah juga lebih cenderung menetapkan tujuan yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri.

Ini meningkatkan jumlah kegagalan pada akhirnya.

Meskipun begitu, mereka tahu bagaimana mengatasi kesulitan dalam hidup.

Itulah yang membuat anak tengah lebih kuat.

3. Anak bungsu (terakhir)

Seperti yang orang katakan, anak bungsu mendapat banyak perhatian.

Perhatian tersebut baik dari orang tua maupun saudara yang lebih tua.

Oleh karena itu, mereka mungkin merasa kurang berpengalaman dan mandiri.

Namun, anak bungsu biasanya sangat termotivasi untuk melampaui kakak mereka.

Anak bungsu sangat sering mencapai sukses besar dan mendapatkan pengakuan di bidang yang mereka pilih.

Mereka menjadi atlet tercepat, musisi terbaik, atau seniman paling berbakat.

Anak-anak bungsu dalam keluarga cenderung sangat ramah.

Meskipun begitu, mereka cenderung lebih tidak bertanggung jawab dan meremehkan daripada kakak mereka.

4. Anak tunggal

Tanpa saudara kandung untuk bersaing, anak tunggal justru sering bersaing dengan ayahnya.

Karena terlalu dimanja oleh orang tua, anak tunggal juga mengharapkan dimanjakan dan dilindungi dari yang lainnya.

Ketergantungan dan egoisme adalah kualitas utama gaya hidup mereka.

Anak tunggal sering mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya.

Banyak anak tunggal menjadi perfeksionis.

Mereka cenderung mencapai tujuan mereka apa pun yang terjadi.

Bagaimana urutan kelahiran mempengaruhi IQ?

Teori yang mengatakan bahwa urutan kelahiran berdampak pada kepribadian dan tingkat IQ telah menjadi sangat populer baru-baru ini.

Namun, teori tersebut juga menciptakan kesenjangan yang cukup besar di antara para peneliti.

Beberapa menolak teori sepenuhnya, sementara yang lain yakin bahwa itu memainkan peran penting.

Para peneliti dari Universitas Leipzig dan Universitas Johannes Gutenberg Mainz (keduanya di Jerman) mempelajari lebih dari 20.000 orang dewasa dari Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

Dalam studi ini, mereka membandingkan saudara kandung dalam keluarga dan urutan kelahiran mereka.

Mereka menemukan, anak yang lebih tua umumnya menunjukkan kinerja yang lebih tinggi pada tes kecerdasan.

Namun, para ilmuwan tidak menemukan efek urutan kelahiran pada stabilitas dan imajinasi emosional.

Bagaimana urutan kelahiran mempengaruhi kepribadian seseorang?

Studi lain memberikan lebih banyak bukti bahwa urutan kelahiran mempengaruhi kepribadian seseorang.

Berdasarkan penelitian berjudul "The associations of birth order with personality and intelligence in a representative sample of U.S. high school students" tahun 2015 yang diunggah di Science Direct, para peneliti menganalisis ciri-ciri kepribadian dari 377.000 siswa sekolah menengah di AS.

Apa yang mereka temukan adalah bahwa anak sulung umumnya cenderung lebih jujur ​​dan dominan.

Namun, mereka juga kurang ramah dan kurang tahan terhadap stres.

Anak tengah cenderung lebih teliti dan rajin.

Anak bungsu dalam sebuah keluarga lebih mungkin bersikap terbuka dan mudah bergaul.

Sementara itu, anak tunggal sering gugup, tetapi mereka juga cukup ramah dan mudah bergaul.

Akurat atau Tidak?

Perlu diingat, hasil studi tersebut memiliki sejumlah ketidakakuratan.

Penelitian tidak memperhitungkan faktor sosial penting seperti etnis, pendidikan, kesejahteraan orang tua, dan hubungan dalam keluarga.

Sementara itu, urutan kelahiran mungkin memiliki dampak tertentu pada kepribadian atau kecerdasan seseorang.

Kita tidak boleh lupa bahwa hubungan orangtua-anak dan pengasuhan yang diterima di rumah adalah faktor yang jauh lebih penting dalam membentuk kehidupan mereka sebagai individu.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini