TRIBUNNEWS.COM- Fenomena alam gerhana bulan penumbra akan terjadi di Indonesia pada Sabtu, 11 Januari 2020 dini hari.
Bagi umat Muslim, peristiwa gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Umat Muslim juga disarankan untuk membaca doa dan berdzikir saat terjadi gerhana.
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Mengutip dari rilis BMKG di laman resminya, pada tahun 2020, terjadi enam kali gerhana yakni dua kali gerhana matahari dan empat kali gerhana bulan.
Gerhana bulan penumbra (GBP) akan terjadi di tanggal 11 Januari 2020, 6 Juni 2020, 5 Juli 2020, dan 20 November 2020.
Gerhana bulan penumbra pertama yang akan terjadi di tahun 2020 dapat diamati di Indonesia.
Masih mengutip dari sumber yang sama, gerhana akan dimulai pada 11 Januari dini hari pukul 00.05 untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), pukul 01.05 untuk Waktu Indonesia Tengah, dan pukul 02.05 untuk Waktu Indonesia Timur.
Puncak gerhana akan terjadi pa oukul 02.10 WIB, pukul 03.10 WITA, dan 04.10 WIT.
Sementara gerhana bulan penumbra akan berakhir pada pukul 04.14 WIB, pukul 05.14 WITA, dan 06.14 WIT.
Durasi gerhana bulan bulan penumbra akan terjadi selama 4 jam 8,7 menit.
Seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, serta sebagia kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.
Sebagian orang kerap mengaitkan fenomena gerhana dengan hal-hal menakutkan atau mistis.
Padahal gerhana merupakan peristiwa alam yang menjadi tanda keagungan Allah SWT.
Untuk itu, umat Islam dianjurkan melakukan amalan-amalan saat terjadi peristiwa yang jarang tersebut.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa saat terjadi gerhana.
SeLain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan shalat.
Dikutip Tribunnews dari rumaysho, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Sementara itu, Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan pelaksanaan hadis tersebut:
ووقع في حديث ابن عباس عند سعيد بن منصور “فاذكروا الله وكبروه وسبحوه وهللوه”
Artinya: “Berdzikirlah, bertakbirlah, bertasbihlah, dan bertahlillah.”
Mengutip dari Islami.co, berikut ini doa yang dapat dibaca saat terjadi gerhana matahari:
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر
Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.
Artinya: “Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”
Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca berulang-ulang hingga habisnya gerhana.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa saat terjadi gerhana matahari.
Mengutip dari bersamadakwah.net, satu diantara keutamaan doa saat terjadi gerhana yakni akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan takbir, istighfar, serta bersedekah.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mendirikan shalat saat terjadi gerhana.
Mengutip dari bersamadakwah.net, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai gerhana dan shalat gerhana:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَافْزَعُوا لِلصَّلاَةِ
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR. Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa hukum dari shalat gerhana adalah sunnah muakkad bagi laki-laki maupun perempaun.
(Tribunnews.com/Miftah)