TRIBUNNEWS.COM - Puasa Senin-Kamis merupakan puasa sunnah yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis.
Dalam melakukan puasa Senin Kamis, sebaiknya perkuat niat puasa semata - mata karena Allah SWT.
Waktu yang tepat untuk menjalankan Puasa Senin-Kamis yakni dimulai sejak terbitnya fajar kedua dan di akhiri setelah terbenamnya matahari.
Berikut ini bacaan niat puasa Senin - Kamis lengkap beserta manfaat dan keutamaannya, dilansir Tribunnews dari laman Almunawwar, Minggu (19/1/2020).
Niat Puasa Senin - Kamis
Niat Puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala
Niat Puasa Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala.
Dalam Al-Quran ataus hadist memang tidak disebutkan secara jelas bahwa menunaikan puasa sunnah senin kamis bisa membuat seseorang mendapat jaminan dan kesuksesan dalam kehidupannya.
Namun, dengan menunaikan ibadah puasa senin kamis doa seseorang untuk memperoleh kesukesan akan lebih mustajab dan lebih cepat terkabul.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan :
وَالْخَمِيسِ الاِثْنَيْنِ صِيَامَ يَتَحَرَّى كَانَ -وسلم عليه الله صلى -اللَّهِ رَسُولَ إِنَّ
Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَائِمٌ وَأَنَا عَمَلِى يُعْرَضَ فَأُحِبُّ أَنْ وَالْخَمِيسِ الاِثْنَيْنِ يَوْمَ الأَعْمَالُ تُعْرَضُ
Artinya : “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).
Berikut Manfaat Pusa Senin - Kamis, yang dikutip Tribunnews dari Almunawwar:
1. Melatih diri agar lebih disiplin.
2. Mampu menjadi perisai bagi kejiwaan
3. Dapat membuat seseorang terhindar dari godaan syaitan
4. Dapat meningkatkan rasa syukur terhadap Allah SWT
5. Dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi
6. Cara menahan hawa nafsu
7. Membantu mengencangkan kulit
8. Dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
9. Berpengaruh besar pada kesehatan tubuh
Keutamaan Puasa Senin - Kamis
1. Diperlihatkannya Amal pada Senin - Kamis
Amalan perbuatan yang di miliki seseorang akan di perlihatkan di hadapan Allah SWT pada hari Senin dan Kamis.
Sementara di hadapan para Nabi, Ayah, serta Ibu dan yang bersangkutan akan di perlihatkan pada hari Jum'at.
Dan untuk amalan puasa Senin - Kamis akan di perlihatkan setiap hari di hadapan Rasulullah SWT.
2. Dibukakannya Pintu "Ar - Rayyan" di Surga
Telah dijelaskan bahwa akan ada sebuah pintu bernama "Ar - Rayyan" yang hanya bisa di masuki oleh orang - orang yang sering kali menjalankan puasa dan tidak akan masuk dari pintu itu terkecuali orang - orang yang senang berpuasa.
Diriwayatkan oleh HR Bukhori dan Muslim:
"Manakah orang - orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga seorang pun masuk melaluinya lagi." (HR Bukhori dan Muslim)
3. Pintu Surga akan di buka pada hari Senin - Kamis
"Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)