TRIBUNNEWS.COM - Berikut niat Salat Tahajud dilengkapi dengan dzikir dan doa, waktu, jumlah rakaat, serta keutamaannya.
Diketahui, Salat Tahajud merupakan satu dari beberapa sunah yang paling dianjurkan.
Dimulai dengan niat, waktu salat Tahajud paling umum dilaksanakan pada sepertiga malam.
Salat sunah Tahajud paling sering dikerjakan oleh Rasulullah.
Hal tersebut diperkuat sabda Rasulullah yang termuat dalam hadis riwayat Abu Harairah.
Dikutip dari Islami.co, Kamis (9/4/2020) dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Shalat paling utama (afdhal) ialah shalat malam (shalah al-lail) setelah shalat fardhu" (HR: Muslim).
Shalat lail yang dimaksud dalam hadis ini adalah salat Tahajud.
Baca: Bacaan Niat Puasa Syaban 1441 H, Berikut Hikmah hingga Manfaatnya Bagi Kesehatan
Baca: Niat Puasa Sunah Bulan Syaban, Lengkap Beserta Keutamaannya
Niat Tahajud
Niat salat sunah Tahajud tidak jauh berbeda dengan salat sunnah lainnya, cukup pendek dan mudah untuk diingat.
Masih mengutip Islami.co, berikut niat salat Tahajud:
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatan Tahajudi Rok’ataaini Mustaqbilal Qiblati Lillaahi Taa’ala
Artinya: "Aku salat sunah Tahajud dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’aala".
Jumlah Rakaat Salat Tahajud
Minimal atau paling sedikit jumlah rakaat dalam salat Tahajud yakni dua rakaat.
Sementara itu, tidak ada batasan untuk jumlah terbanyaknya.
Jumlah maksimal salat Tahajud disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelaksananya.
Melakukan salat Tahajud harus menjadikan salat terakhirnya salat witir (salat ganjil).
Baca: Bacaan Niat Puasa Syaban dan 5 Amalan Sunnah yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW
Baca: Niat Puasa Senin Kamis, Beserta Manfaat untuk Kesehatan: Bisa Turunkan Berat Badan
Waktu Salat Tahajud
Dikutip dari rumaysho.com, salat Tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam.
Waktu tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik, pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan:
مَا كُنَّا نَشَاءُ أَنْ نَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ مُصَلِّيًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ وَلَا نَشَاءُ أَنْ نَرَاهُ نَائِمًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ
“Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan salat kecuali pasti kami melihatnya.
Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula.”
Ibnu Hajar menjelaskan,
إِنَّ صَلَاته وَنَوْمه كَانَ يَخْتَلِف بِاللَّيْلِ وَلَا يُرَتِّب وَقْتًا مُعَيَّنًا بَلْ بِحَسَبِ مَا تَيَسَّرَ لَهُ الْقِيَام
“Sesungguhnya waktu salat malam dan tidur yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbeda-beda setiap malamnya. Beliau tidak menetapkan waktu tertentu untuk shalat.
Namun beliau mengerjakannya sesuai keadaan yang mudah bagi beliau.”
Sementara itu, waktu paling dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahajud yakni di akhir malam.
Hal tersebut diperkuat dengan hadist dari Abu Hurairah dan Abdullah bin ‘Amr.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.
Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya.
Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai di sisi Allah adalah puasa Daud15 dan salat yang dicintai Allah adalah salatnya Nabi Daud ‘alaihis salam.
Beliau biasa tidur di separuh malam dan bangun tidur pada sepertiga malam terakhir. Lalu beliau tidur kembali pada seperenam malam terakhir.
Nabi Daud biasa sehari berpuasa dan keesokan harinya tidak berpuasa.”
‘Aisyah pernah ditanyakan mengenai salat malam yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah menjawab,
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ ، فَيُصَلِّى ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَثَبَ ، فَإِنْ كَانَ بِهِ حَاجَةٌ اغْتَسَلَ ، وَإِلاَّ تَوَضَّأَ وَخَرَجَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam.
Kemudian beliau melaksanakan salat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya.
Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali. Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar (ke masjid).”
Baca: Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Cara Baca dan Keutamaannya
Baca: Bulan Rajab 1441 H, Berikut Bacaan Niat Puasa Sunah Rajab hingga Keistimewaannya
Bacaan Dzikir dan Doa
Berikut bacaan dzikir dan doa setelah salat Tahajud yang Tribunnews kutip dari Islami.co:
Allaahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Walakal hamdu Anta Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna.
Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu.
Waljannatu haqqun wannaaru haqqun.
Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa ‘atu haqqun.
Allahumma laka aslamtu.
Wa ‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu.
Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu.
Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu.
Wa maa asrortu wa maa a’ lantu. Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru.
Laa ilaa ha illaa anta.
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji. Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji, dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.
Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.”
Keutamaan Salat Tahajud
Berikut keutamaan salat Tahajud yang Tribunnews kutip dari rumaysho.com:
- Salat Tahajud adalah sifat orang bertakwa dan calon penghuni surga.
- Tidak sama antara orang yang salat malam dan yang tidak.
- Salat Tahajud adalah sebaik-baik salat sunnah.
- Salat Tahajud adalah kebiasaan orang sholih.
- Sebaik-baik orang adalah yang melaksanakan salat Tahajud.
Untuk mempelajari secara mendalam terkait salat sunah Tahajud, Anda bisa kunjungi laman rumaysho.com dan Islami.co.
(Tribunnews.com/Fajar)