"Meng-copy apa yang dilakukan orang tuanya dulu, padahal kan bisa jadi persoalannya berbeda," kata Yudi.
Namun, Yudi juga tidak menutup mata kekerasan fisik dan verbal tidak selalu berasal dari niatan buruk.
Bisa jadi ketika orang tua melakukan kekerasan didasari ingin memberikan hal terbaik kepada anak.
Sehingga anak bisa menjadi apa yang diharapkan oleh orang tuanya.
"Bisa jadi tujuannya baik, tapi caranya itu yang tidak benar. Ya yang benar itu tujuannya baik segaligus caranya," lanjutnya.
Baca: Psikolog Saran Lakukan Ini Untuk Menenangkan Seseorang yang Jadi Korban KDRT
Saran kepada Orang Tua
Pertama, Yudi menyarankan agar orang tua memperbaiki posisinya hubunganya dengan anak.
Bukan sebagai pendidik, tapi sebagai pengasuh.
Ia mengatakan, pengasuhan memiliki konsekuensi lebih dibandingkan hanya memberikan pendidikan.
Kedua, orang tua harus bisa hadir dalam diri anak dan menjadi rujukan utama.
"Ketika anak mengalami kesulitan, orang tua harus hadir, karena anak butuh bantuan," timpalnya.
Yudi juga meminta ketika terjadi kesalahan yang dilakukan anak, orang tua tidak mengedepankan emosi.
Ia memislkan, ketika anak jatuh dan terluka, maka hal yang pertama kali yang dilakukan orang tua mengobati lukanya.
"Bukan melempar kemarahan," beber Yudi.
Terakhir, Yudi meminta orang tua bisa memanusiakan anak. Sehingga di masa depan, anak bisa memanusiakan orang lain.
"Biar anak merasa dihargai keberadaaannya juga," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)