TRIBUNNEWS.COM - Meski tidak berbahaya, kulit kering bisa sangat mengganggu, karena menyebabkan rasa gatal dan kulit tampak bersisik saat kita melihatnya di cermin.
Perlu diketahui, kekeringan bukan satu-satunya gejala kulit kering.
Menurut Michele Farber, MD, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di New York City, AS, beberapa gejala kulit kering adalah:
- Rasa gatal
- Iritasi
- Kulit pecah-pecah
- Keketatan
- Rasa sakit
- Berdarah
Selain itu, kita dapat mengetahui kulit dalam kondisi kering dengan melihatnya.
Tampilan kulit kering kemungkinan lebih kasar atau bersisik, dan dapat mengelupas. Kekeringan ini dapat terjadi pada kulit bagian tubuh tertentu, seperti tangan, atau paling umum di lengan dan kaki kita, menurut Farber.
Penyebab kulit kering Ada banyak penyebab kulit kering, mulai dari cuaca hingga produk pembersih yang kita pakai.
Berikut di antaranya:
1. Sabun yang keras
Sabun dirancang untuk menghilangkan minyak, lemak, dan kotoran yang tidak diinginkan.
Baca: Minder karena Kulit Kusam dan Vlek? Simak Tips Mengatasinya
"Kulit memiliki sebum atau minyak alami yang membantu mempertahankan kelembapan," ujar Farber.
"Saat mengeluarkan minyak dan kotoran yang tidak diinginkan, sabun tidak bisa membedakan antara minyak alami pada kulit dan minyak berlebih yang tak diinginkan, sehingga dapat menyebabkan overdrying."
Selain itu, bahan-bahan seperti sulfat atau tambahan wewangian dalam sabun dapat menyebabkan iritasi dan pengeringan.
Menurut Farber, sabun yang keras dapat mengganggu penghalang kulit dan membuat kulit lebih rentan kering.
Bahkan jika kita tidak menggunakan sabun yang kasar, tindakan penyabunan dan pembilasan yang berulang dapat menghilangkan minyak alami dari kulit kita.
2. Air panas
Air panas dapat berdampak pada kulit. Farber mengatakan mandi air panas adalah salah satu penyebab utama.
Semakin panas air dalam bak mandi, semakin keras air di kulit, menghilangkan minyak alami kulit yang membuatnya tetap lembap.
Baca: Simak Aturan Minum Air Putih untuk Mendapat Manfaat dan Hindari Mudaratnya
Dia mengatakan, suhu air panas di atas 40 derajat Celsius akan menyebabkan iritasi.
3. Kolam yang mengandung klorin
Sebagian besar air kolam dan hot tub mengandung klorin untuk membunuh bakteri dan organisme berbahaya lainnya di dalam air.
Namun, klorin akan mengeringkan kulit dan dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah teriritasi.
Kerusakan akan terjadi dua kali lipat saat kita mandi dengan air panas, karena tubuh kita mengalami efek pengeringan.
4. Cuaca dingin
Menurut Farber, cuaca dingin mengurangi kelembapan dan menarik air dari kulit. Kombinasi udara dingin dan kelembapan rendah menyebabkan kulit kering dan dehidrasi.
5. Penghangat ruangan
Farber mengatakan penghangat ruangan bisa menyebabkan kulit kering, bahkan menambah kerusakan pada kulit.
Semua jenis penghangat ruangan akan mengurangi kelembapan di rumah kita, yang dapat menghilangkan kelembapan kulit kita.
6. Kondisi kulit yang sudah bermasalah
Kulit kita akan lebih sensitif terhadap serangan dari luar jika kita sudah mempunyai kondisi atau gangguan tertentu pada kulit.
"Kondisi kulit yang mendasarinya memperburuk proses ini, karena orang sudah lebih sensitif terhadap iritasi luar dan penghalang kulit tidak berfungsi dengan cara yang sama," kata Farber.
Menurut Farber, beberapa orang lebih cenderung memiliki kulit kering.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut termasuk:
1. Usia
Kulit secara alami akan lebih kering seiring bertambahnya usia, kata Farber.
Menurut Mayo Clinic, lebih dari 50 persen orang berusia lanjut memiliki kulit kering.
2. Iklim
Jika kita tinggal di suatu tempat yang memiliki iklim ekstrem dingin dan kering, kita berisiko lebih tinggi untuk mengalami kulit kering.
3. Pekerjaan yang melibatkan bahan kimia
"Pekerjaan apa pun yang membuat kulit terkena bahan kimia, sering mencuci, atau menjaga kulit dalam air untuk waktu lama dapat menyebabkan iritasi kronis," kata Farber.
Beberapa contohnya adalah pekerja kesehatan, pekerja kebersihan, penata rambut, konstruksi, dan pekerja industri makanan.
4. Obat-obatan
Beberapa obat tekanan darah dan perawatan jerawat dapat berkontribusi pada kulit kering.
Selain itu, kulit kering bisa merupakan akibat kondisi kesehatan tertentu, kata Farber. Bahkan kondisi yang tidak secara langsung berkaitan dengan kulit dapat memengaruhinya.
Beberapa contohnya adalah eksim, psoriasis, diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal.
Jika kulit kering tidak membaik dengan perubahan perilaku dan pelembap, segeralah membuat janji dengan dokter kulit untuk memastikan kondisi itu bukan sesuatu yang lebih serius.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenali 6 Penyebab Kulit Kering