"Persepsi seseorang berbeda-beda, ada yang bilang itu membantu istri, atau ingin membantu anak dan lain sebagainya."
"Tapi juga bukan untuk mencari siapa yang benar atau salah. Poin sebenarnya adalah perasaaan kesetaraan dan rasa dihargai seorang suami kepada istrinya," imbuhnya.
Baca: Kabar Terbaru Helen Junet, Sempat Viral karena Makan Sabun Batangan, Kini Kembali Buat Heboh
Adib mengakui konsep menghargai utama dalam rumah tangga memang mudah untuk diucapkan.
Namun, dalam praktiknya sulit untuk dilakukan.
Oleh karena itu, Adib menyarankan rasa saling menghargai harus ditopang dengan jalinan komunikasi yang baik.
Sehingga potensi kesalahpahaman antar pasangan dapat dihindari.
"Kalau itu tidak dikomunikasikan bisa akhirnya mengarah pada konflik rumah tangga," ucapnya.
Terakhir, Adib menyinggung soal pembagian hak dan kewajiban dalam sebuah rumah tangga.
Ia menjelaskan konsep pembagian dua hal di atas dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Mulai pemahaman agama maupun kebudayaan di mana pasangan suami istri berasal.
"Atau dari nilai-nilai orang tua mereka sebelumnya. Bisa juga dari cara pandang dari mereka sendiri (pasangan itu, red)."
"Namun cara terbaik pembagian hak dan kewajiban dalam rumah tangga adalah dengan kesepakatan antara suami dan istri," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)