Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memakai masker saat ini merupakan hal wajib saat keluar rumah. Tujuannya untuk melindungi diri dari paparan virus corona (covid-19).
Namun, penggunaan masker pada saat olahraga sempat menimbulkan korban. Sebab, pernapasanya terganggu karena sulit mendapatkan oksigen.
dr. Michael Triangto, SpKO - Spesialis Kedokteran Olahraga sekaligus Direktur Slim&Health Sports Center Jakarta menyebutkan saat berolahraga pilih masker bedah atau kain saja.
Masker N95 yang berarti kerapatannya sampai 95 persen jangan digunakan untuk olahraga karena oksigen yang masuk ke masker hanya sedikit jadi berbahaya bagi kesehatan.
Baca: WHO Sarankan Pakai Masker Kain Harus 3 Lapis, Ketahui Komposisinya
"Masker bedah rendah memampuan untuk menyaring udaranya jadi tidak terlalu menyesakkan sedangkan masker kain lebih nyaman lagi saat dipakainya, sehingga berolahraga di luar ruang dianjurkan menggunakan masker bedah atau masker kain," kata dr. Michael melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Senin (8/6/2020).
Baca: Adaptasi Kebiasaan di Masa Pandemi, Anggota DPR Guspardi Gaus Pakai Masker dan Rutin Minum Vitamin
Baca: Bahayakah Olahraga Pakai Masker?
Saat berolahraga menggunakan masker lalu muncul perasaan tidak nyaman bahkan membuat sesak, sebaiknya langsung dihentikan dulu olahraganya untuk keselamatan jiwa.
Pastikan juga sebelum memulai olahraga tubuh dalam keadaan sehat.
"Saat muncul rasa tidak nyaman atau merasa tidak sehat maka latihan itu dapat langsung dihentikan sehingga tidak perlu terjadi sesuatu yang mengganggu keselamatan jiwa seseorang," ungkap dr. Michael.
Untuk olahraga yang menggunakan masker disarankan olahraga yang tingkatannya rendah hingga sedang saja misalnya joging keliling komplek saja.
Kalau ingin olahraga yang berat dr. Michael menyarankan melakukannya di rumah saja sehingga tidak perlu menggunakan masker yang membuat sesak.
"Olahraga yang sehat cukup dengan intensitas ringan dengan sedang sehingga penggunaan masker tidak akan mempersulit sistem pernafasan dan tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan terlebih lagi sehingga menyebabkan kematian," pungkas dr. Michael.