TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dalam bahtera rumah tangga, hubungan suami dan istri akan lebih erat apabila pasangan rutin bercinta.
Akan tetapi, ada yang berpendapat bahwa wanita yang jarang bercinta bisa membuat area kewanitaannya akan kembali rapat.
Apakah benar anggapan tersebut?
Baca: Berhubungan Intim Kala Pandemi Perlu Gunakan Masker Demi Cegah Penularan Corona, Ini Penjelasannnya
Baca: Cegah Penularan Covid-19 saat Berhubungan Intim, Ahli Sarankan Gunakan Masker dan Hindari Ciuman
Jennifer Wider MD, seorang pakar kesehatan wanita, menjawab terkait anggapan tersebut.
"Banyak orang yang salah mengasumsikan bahwa wanita yang jarang bercinta akan memiliki area kewanitaan yang lebih rapat dan yang sering bercinta akan menjadi lebih renggang. Ini adalah anggapan yang sama sekali salah," ujar Jennifer Wider MD.
Wider menjelaskan, otot-otot di area kewanitaan bersifat elastis.
Apabila, otot-otot itu merenggang dan kembali ke bentuk normalnya usai Anda melakukan aktivitas seksual dan setelah melahirkan.
Untuk seorang wanita, ada dua masa di mana area kewanitaan mengalami perubahan dalam waktu yang cukup lama.
Baca: Sederet Manfaat Seks di Pagi Hari yang Bermanfaat untuk Kesehatan, Lebih Bahagia dan Fresh
Baca: Menjawab Mitos Wanita Berbulu Lebat Punya Gairah Seksual Tinggi, Benarkah? Ini Penjelasannya
Masa pertama adalah ketika melahirkan
"Beberapa penelitian menunjukkan otot-otot di area kewanitaan memerlukan waktu hingga enam bulan setelah melahirkan untuk bias kembali ke bentuk dan ukuran normalnya," terang Wider.