TRIBUNNEWS.COM- Tahun ini, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.
Idul Adha juga disebut dengan Hari Raya Haji, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk berkurban.
Di Indonesia, umumnya hewan kurban yang berupa sapi, kerbau dan kambing.
Baca: Tips Memilih Hewan Kurban, Lengkap dengan Panduan Penyembelihan Sesuai Protokol Kesehatan
Kemudian daging tersebut dibagikan kepada seluruh masyarakat sekitar, fakir miskin dan keluarga.
Beberapa orang mungkin memilih untuk segera mengolah daging kurban karena khawatir akan membusuk.
Padahal ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga daging kurban tetap awet dan segar.
Berikut ini delapan cara mengolah daging kurban agar tetap awet dan segar yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Grid.id .
1. Jangan Cuci saat Hendak Disimpan
Jika ingin menyimpan daging, jangan dicuci terlebih dahulu.
Ternyata, mencuci daging yang hendak di simpan dalam freezer justru akan merusak kualitas daging.
Hal itu karena kuman masuk dalam pori-pori daging.
Sebainya cuci daging saat akan dimasak.
Baca: Manfaat Rutin Makan 3 Kurma Tiap Hari, di Antaranya Bisa Bantu Kurangi Rasa Sakit saat Melahirkan
Baca: Niat Puasa Arafah Beserta Artinya, Bisa Diucapkan Secara Lisan atau Cukup Dibaca dalam Hati
2. Simpan dalam Freezer
Cara terbaik menyimpan daging adalah dengan dibekukan.
Potong-potong daging sesuai kebutuhan, masukkan dalam kantong plastik atau wadah kedap udara.
Jika menyimpannya dalam plastik, pilihlah plastik putih atau bening.
Menyimpan dalam freezer juga akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat yang ada pada daging.
3. Taruh di Suhu Sejuk Sebelum Dibekukan
Jangan langsung memasukkan daging yang segar ke dalam freezer.
Agar lebih awet sebaiknya masukkan daging ke dalam suhu sejuk kulkas.
Tunggu selama 4 hingga5 jam sampai daging siap.
Setelah cukup dingin, maka daging siap dimasukkan dalam freezer.
Baca: 7 Hari Lagi Idul Adha 2020, Berikut Harga Hewan Kurban, Bervariatif: Kambing, Sapi hingga Unta
Baca: Punya Bisnis Peternakan, Sederet Artis Ini Jual Hewan Kurban Menjelang Idul Adha, Ada Azis Gagap
4. Tentukan Suhu Penyimpanan
Sudah tahukah kamu berapa suhu yang pas untuk menyimpan daging segar?
Suhu yang tepat adalah -1 hingga 1 derajat celsius.
Sebisa mungkin hindari menyimpan daging pada suhu di atas 1 derajat celsius.
Karena pada suhu tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Inilah yang menjadi penyebab daging mudah busuk.
5. Pengemasan Kedap Udara
Pembungkus daging paling ideal ialah dengan plastik wrap.
Karena plastik wrap akan menyesuaikan bentuk daging sehingga membuatnya lebih kedap udara.
Namun jika ingin menggunakan plastik biasa, sebaiknya tiriskan terlebih dahulu hingga kandungan air pada daging tak terlalu banyak.
Jangan gunakan plastik hitam untuk membungkus daging.
Selain menyulitkanmu untuk melihat jenis daging, bahan plastik hitam juga tidak terlalu bagus.
Pengemasan yang tepat akan membantu kualitas daging tetap terjaga.
6. Cairkan dalam Suhu Normal
Daging yang beku jangan dicaikan dengan air panas!
Cairkan daging dalam suhu normal sebelum daging diolah.
Jika ingin pencairan lebih cepat, letakkan daging yang masih terbungkus plastik ke dalam air dengan suhu normal.
Usahakan plastik masih terbungkus rapat sehingga air tidak masuk ke dalam daging secara langsung.
Jika sudah cukup empuk, maka daging siap diolah.
Baca: Tips Merebus Daging Ala Chef, Praktis Cukup 7 Menit Bisa Irit Gas
Baca: Merebus Daging Biasanya Butuh Waktu Lama, Simak Tips Menghemat Gas
7. Bumbui Sebelum Disimpan
Jika tak ingin membekukannya, kamu bisa menyimpan dalam kulkas.
Selain bisa memberikan cita rasa yang lebih lezat, membumbui daging juga ada manfaatnya.
Memarinasi daging sebelum disimpan dalam kulkas bisa membuat daging lebih awet.
Apalagi jika bumbu yang digunakan berupa kunyit, garam, gula dan bawang.
Bumbu-bumbu alami tersebut mengandung zat antibakteri yang mampu membunuh bakteri pada daging.
8. Pisahkan Daging Sesuai Jenisnya
Sebelum memasukkan daging dalam kulas, pilah-pilah dulu jenis dagingnya.
Daging kambing dan sapi jangan sampai tercampur.
Jika sudah, kamu bisa memilahnya lagi berdasarkan dengan jenis bagiannya.
Misalnya jerohan, lidah, buntut atau iga.
Cara ini juga akan memudahkanmu dalam mengolahnya dikemudian hari.T
(Tribunnews.com/Bunga/ Grid.id/ Elizabet Ayudya)