Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gadget saat ini sudah menjadi produk teknologi yang dikenalkan pada anak sejak usia dini dan sering digunakan supaya membuat anak anteng.
Namun demikian, ternyata gadget tak disarankan diberikan pada anak dengan usia di bawah dua tahun.
Dokter Spesialis Anak RSUI, dr. Ahmad Rafli SPA mengatakan anak-anak di bawah dua tahun sebaiknya tidak diberikan handphone terlebih dahulu karena bisa menghambat perkembangan anak.
Baca: Anak Telat Bicara, Orangtua Bisa Lakukan Terapi Mandiri di Rumah, Ini Caranya
Baca: Anak Terlalu Lama Menatap Layar Gadget, Awas Sakit Kepala, Ini Trik Mengatasinya
"Masalah perkembangan pada anak sekarang, ini salah satu kita hindari dibawah usia dua tahun tidak boleh ada namanya gadget," ungkap dr. Rafli saat webinar bersama RSUI, Rabu (19/8/2020).
Dr. Rafli menjelaskan saat anak hanya fokus pada gadget maka akan menggangu perkembangan bahasa anak yaitu dari segi ekspresif dan dari sisi reseptif.
Maksud dari gangguan ekspresif adalah anak penggunaan kosa kata anak yang sedikit, penggunaan tata bahasa yang kurang baik, maupun sulit bertanya karena terlalu asik dengan gadget.
Sementara gangguan reseptif adalah anak jadi kurang mampu memahami bahasa lisan orang tuanya sehingga sulit mengikuti arahan dan terpaku dengan tontonan di gadgetnya saja.
"Jadi kalau reseptif atau anak ngerti saat diajak ngomong contohnya anak gak ngangguk," kata dr. Rafli.
Jika mendekati usia 18 bulan ingin memberikan gadget ke anak orang tua harus mendampingi supaya orang tua bisa membantu menjelaskan apa yang ditonton anak.
Misalnya saja gadget digunakan untuk menonton video yang mengajarkan nama-nama benda orang tua bisa sambil menjelaskan fungsinya sehingga perkembangan bahasanya akan lebih baik.
"Saat anak main gadget gak boleh ditinggal karena dia akan masuk semua informasi semuanya, kadang anak mengulang kata yang didengar padahal anak gak tahu maksudnya jadi mengganggu perkembangan bahasanya," pungkas dr. Rafli.