TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan niat puasa Asyura dan Tasu'a Muharram 1442 H, lengkap dengan keutamaan menjalankannya.
Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, bulan Muharram merupakan bulan pertama pada kalender Hijriyah dan hukum menjalankan ibadah puasa di bulan Muharram adalah sunnah.
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram." (HR. Muslim).
Pada bulan inilah umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Asyura dan Tasu'a.
Baca: Jadwal Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram, Dilengkapi Niat dan Keutamaannya
Baca: Kapan Puasa Asyura dan Tasua Muharram 1442 H? Berikut Bacaan Niat dan Keutamaan Menjalankannya
Puasa Asyura dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram atau pada tahun ini bertepatan dengan pada hari Sabtu, (29/8/2020).
Sementara untuk puasa Tasu'a dilaksanakan setiap tanggal 9 Muharram atau pada tahun ini bertepatan pada hari Jumat, (28/8/2020).
Berikut bacaan niat yang dilafalkan sebelum menjalankan ibadah puasa Asyura dan Tasu'a di bulan Muharram:
Bacaan niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa hari Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat puasa Tasu'a
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Tasu'a, sunnah karena Allah Ta’ala.
Keutamaan menjalankan puasa Asyura dan Tasu'a di bulan Muharram 1442 H:
1. Untuk Menebus Dosa Setahun Silam
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa dan salah, maka hendaknya perlu memperhatikan sarana untuk mengikis habis dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.
Caranya adalah dengan menjalankan ibadah puasa pada tanggal 10 Muharram, puasa Asyura.
Dengan menjalankan puasa Asyura, maka dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).
2. Mengikuti Anjuran Rasul
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Kemudian, Abu Hurairah juga berkata:
Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".
Selain itu, Aisyah, istri Rasulullah menceritakan jika hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah bisa berpuasa.
Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.
Baca: Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap beserta Manfaat Berpuasa
Baca: Keutamaan Menjalankan Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram, Beserta Bacaan Niat Puasanya
3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Selain ungkapan Aisyah, terdapat pula hadis yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa, sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
4. Hari Puasa Umat Nabi Musa
Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".
Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
5. Mewujudkan Impian Rasulullah
Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai.
Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).
(Tribunnews.com/Latifah)