News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Niat Puasa Asyura yang Dilaksanakan Sabtu 29 Agustus 2020, Lengkap dengan Keutamaannya

Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan Niat Puasa Asyura yang Dilaksanakan Besok 10 Muharram Beserta Artinya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut niat puasa Asyura di bulan Muharram 1442 H, beserta keutamaannya.

Umat Islam disunahkan untuk berpuasa pada bulan pertama dalam kalender hijriah.

Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram atau Sabtu (29/8/2020).

Baca: Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram 1442 H, Lengkap dengan Tata Cara dan Jadwalnya

Baca: Sangat Dianjurkan, Ini Tata Cara & Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Bahasa Arab serta Latinnya

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ini niat puasa Asyura:

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya:

"Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala".

Ilustrasi puasa (bbcgoodfood.com)

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura dianjurkan untuk dilaksanakan, karena memiliki keutamaan seperti berikut:

1. Menebus Dosa Setahun Silam

Berpuasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura.

Beliau menjawab:

“Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)

Baca: Pelengkap Puasa Tasua, Ini Jadwal, Niat & Keutamaan Puasa Asyura di Bulan Muharram

Baca: Doa Berbuka Puasa Beserta Artinya, Lengkap dengan Sunah-sunah Lainnya

2. Mengikuti Anjuran Rasul

Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah SAW, menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah biasa berpuasa pada hari tersebut.

Dan ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Akan tetapi, tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda:

“siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebut, tampak Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura.

Meski kemudian, puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan.

Beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Ilustrasi Puasa (Tribun Timur)

3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan

Selain ungkapan Aisyah, ada sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah.

Puasa pada bulan Muharram keutamaanya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:

“Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”

Nabi bersabda:

“Yaitu shalat di tengah malam.”

Mereka bertanya lagi:

“Puasa manakan yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi:

“Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.

Baca: Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud serta Keutamaan, Lengkap dengan Bacaan Zikir

Baca: Bacaan Niat dan Doa setelah Salat Istikharah serta Waktu Utamanya, Dilengkapi Arab dan Latin

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini