News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Tips Hindari Emotional Eating Saat Dilanda Stres

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makan banyak

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

TRIBUNNEWS.COM - Situasi pandemi covid-19 seperti saat ini membuat banyak orang diliputi perasaan tidak nyaman sekaligus cemas.

Orangtua misalnya, selain bekerja dari rumah, mereka juga mendampingi anak belajar online. Sementara yang masih single bisa merasa bosan dan kesepian.

Kondisi tersebut bukan tidak mungkin memicu stres. Ujungnya, bagi sebagian orang mengalami emotional eating, hingga menjauhi kebiasaan makan yang sehat.

Kebiasan tersebut tentu saja berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Baca: Trik Temani Anak Belajar untuk Orangtua, Kelola Emosi dan Stres Pun Terlewati

Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition, Susan Bowerman mengatakan respon alami tubuh terhadap stres membuat seseorang lebih “aktif” dan waspada.

Tetapi, lanjut dia, ketika respon terhadap stres ini aktif secara terus menerus, hal tersebut dapat membebani kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menangkal penyakit.

Padahal sistem kekebalan tubuh yang baik bergantung pada pola makan kaya nutrisi.

Menjamin terpenuhinya kecukupan nutrisi tubuh menjadi salah satu pertahanan terbaik melawan penyakit, terutama menghadapi masa-masa ketidakpastian seperti saat ini.

“Memang hal itu lebih mudah untuk diucapkan dibanding dilakukan. Karena stres juga dapat menyebabkan kelelahan dan depresi. Jika demikian pelarian yang mudah adalah dengan makan. Tetapi saat ini ada baiknya Anda mulai memikirkan untuk mengganti pola makan yang cepat dan nyaman – seringkali sarat dengan lemak, garam dan gula – menjadi makanan sehat. Dan jika Anda beralih ke kafein untuk menangkal kelelahan, itu juga bisa menjadi bumerang, dengan mengganggu tidur Anda,” tutur Susan kepada Wartakotalive.com.

Baca: Relaksasi Bisa Meredam Stres, Bagaimana Melakukannya?

Jika makanan yang sering dikonsumsi berkalori tinggi, hal tersebut dapat menstimulasi pelepasan zat kimia tertentu di otak yang membuat merasa lebih baik.

Setidaknya terjadi untuk jangka pendek, tapi membuat ingin makan terus.

"Perlu diingat makan berlebihan dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang dapat berujung pada tekanan psikologis dan berakhir dengan makan lebih banyak," katanya.

Berikut 5 tips yang dapat membantu untuk mengatur cara tubuh merespon stres:

Makan makanan seimbang

Cobalah untuk memasukkan beberapa protein tanpa lemak - seperti unggas, telur, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan atau produk kedelai – pada daftar menu. Protein memuaskan rasa lapar dan membantu tetap waspada secara mental. Lengkapi makanan dengan buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.

Makan secara teratur dan jangan melewatkan waktu makan

Saat stres, mudah untuk menunda makan - atau bahkan melewatkannya sama sekali.

Akibatnya, tingkat energi akan menurun, dan mungkin akan berhenti makan saat akhirnya memakan makanan ringan.

Jika stres merupakan pembunuh nafsu makan, cobalah makan makanan dalam jumlah sedikit lebih sering sepanjang hari.

Coba hindari makan sebagai pereda stres

Jalan cepat atau secangkir teh herbal mungkin berhasil untuk mengurangi stres.

Tapi, jika merasa perlu makan, makanan keras yang renyah membantu menghilangkan stres dengan melatih otot rahang yang kencang.

Cobalah mengemil segenggam almond, kacang kedelai, atau wortel.

Kurangi kafein

Orang sering merasa kurang energi saat stres dan beralih ke kafein untuk megembalikan mood, tetapi hal itu dapat mengganggu tidur malam.

Jika kafein membuat terjaga di malam hari, gantikan dengan minuman hangat lain yang dapat membantu lebih rileks.

Usahakan pisah waktu makan dengan waktu pekerjaan atau sumber stres lainnya 

Jika makan di meja saat bekerja, atau makan malam dan memikirkan tanggung jawab lain, maka coba luangkan waktu ekstra untuk memperlambat dan bersantai saat makan.

Dengan begitu, akan cenderung makan lebih sedikit dan menikmati waktu makan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini