Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat mencari berbagai hobi-hobi baru yang sekiranya bisa dilakukan di rumah.
Menanam bunga Anggrek bisa menjadi salah satu pilihan hobi yang menyenangkan.
Yogi, seorang pengusaha bunga anggrek menjelaskan, menanam bunga anggrek dapat menjadi hobi yang menyenangkan di tengah pandemi Covid-19.
Kesenangan menanam bunga anggrek dirasakan Yogi sejak memiliki anggrek jenis Spectabile.
Anggrek Spectabile ini merupakan anggrek spesies asli tanah Papua.
Kini jenis Spectabile ini bahkan sudah sangat langka.
"Kalau menyenangkan itu pasti sangat menyenangkan. Anggrek sendiri itu tanaman yang terhitung lama masa hidupnya, jadi bisa awet bertahun-tahun. Seperti anggrek Spectabile, ini spesial asli Papua, ini sudah langka banget," kata Yogi dalam acara Tribun Corner yang tayang di YouTube Tribunnews.com, Selasa (17/11/2020).
Yogi menceritakan, usia anggrek Spectabile miliknya sudah sekitaran enam tahun sampai tujuh tahun.
Anggrek Spectabile milik Yogi bahkan sudah berbunga.
Menurutnya sangat menyenangkan melihat anggrek hasil perawatannya bisa berbunga dan bisa menabur aroma harum.
"Itu sangat-sangat membanggakan bagi yang merawatnya," ujar Yogi.
Yogi menjelaskan, jenis bunga anggrek ada ribuan macam.
Yang saat ini paling laris di pasaran adalah anggrek jenis hybrid.
Proses perawatan anggrek jenis hybrid ini terbilang mudah, bunganya cukup cantik serta daya tahan hidupnya lama.
Yogi menjelaskan, perawatan tanaman anggrek sebenarnya agak sedikit berbeda dengan tanaman-tanaman lainnya.
Bila tanaman pada umumnya harus sering disiram air setiap hari, tanaman anggrek hanya perlu disiram air dua kali dalam seminggu.
"Jadi dalam penyiraman, kalau tanaman pada umumnya satu hari disiram dua kali, kalau tanaman anggrek itu satu minggu penyiraman cukup dua kali," kata Yogi.
"Jadi perawatannya cukup mudah untuk tanaman anggrek," kata dia lagi.
Ada Bunga Anggrek yang Wangi dan Tidak Wangi
Ada beberapa jenis bunga anggrek yang wangi dan ada beberapa jenis yang tidak wangi.
Yogi mengatakan, tidak semua jenis anggrek itu wangi, dan tidak semua jenis anggrek yang bunganya besar ataupun mekar itu bertahan lama.
"Contoh anggrek bulan, anggrek bulan pada umumnya bunganya besar dan tahan lama bisa sampai tiga bulanan lebih, itu malah cenderung tidak wangi," ucap Yogi.
Anggrek yang wangi itu ada banyak, seperti jenis dendrobium.
Jenis anggrek dendrobium, kata Yogi, itu banyak sekali yang menghasilkan aroma yang wangi.
Misal dendrobium heterocarpum yang bunganya sangat wangi, kemudian dendrobium anosmum yang dalam jarak 10 meter sampai 20 meter sudah bisa dirasakan aroma keharumannya.
"Kalau anggrek heterocarpum itu kondisi dewasa siap berbunga, itu kisaran di harga Rp 100 ribu. Itu umurnya sudah lumayan gede, kalau heterocarpum itu penanamannya di media papan pakis (cacah dan arang).
"Jadi dalam satu papan mungkin isinya sekitar 20 sampai 30 batang, itu sekitar harga Rp 100 ribu kondisi dewasa," kata Yogi.
Bermula dari Hobi, Anggrek Jadi Bisnis
Yogi mengawali bisnis tanaman hias khusus bunga anggrek miliknya pada tahun 2017.
Bermula dari hobi menanam anggrek, hingga akhirnya memutuskan untuk berbisnis.
"Tidak ada niatan ingin berbisnis di anggrek sebenarnya, cuma hobi nanam saja. Lama-lama tanaman anggrek saya makin banyak, akhirnya saya jual anggrek dan lumayan laku. Saya mulai sekitaran dua tahun lalu," kata Yogi.
Yogi mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19 pangsa pasar tanaman hias sedikit meningkat.
Pembeli dari berbagai golongan kini banyak yang mencari tanaman hias.
"Terjadi kisaran setengah tahun lalu atau enam bulan lalu. Itu baru kelihatan kalau anggrek itu sangat laris di pasaran. Sebenarnya kalau disebut naik banget sih tidak juga, cuma ada sedikit kenaikan," ucap Yogi.
Yogi tidak merinci detail kenaikan pendapatan yang diperolehnya selama masa pandemi.
Saran Bagi Pemula
Yogi memberikan saran bagi para pemula yang ingin mencoba menanam bunga anggrek.
Dia menyarankan agar para pemula memilih anggrek jenis dendrobium.
"Anggrek dendrobium itu cara penanamannya sangat mudah, dan dia lebih awet. Terus harganya juga cukup terjangkau, untuk kondisi usia remaja harganya di kisaran Rp 20 ribu," kata Yogi.
Dari kondisi remaja sampai berbunga Anggrek dendrobium hanya membutuhkan waktu tiga bulan sampai enam bulan.
Di samping itu anggrek dendrobium terbilang awet, tidak mudah busuk, dan tidak mudah mati.
Media penanaman anggrek dendrobium pun sangat mudah, bisa pakai media pakis atau bisa juga ditempelkan di batang pohon.
"Misalkan kita punya pohon di depan rumah, kita bisa tempelkan di pohon tersebut kemudian kita ikat saja pakai tali, itu sudah beres," pungkas Yogi.