News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Transaksi di Lima Brand Perabotan Lokal Ini Melesat di Era Pandemi

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Gaya desain interior new normal untuk penghuni apartemen di masa pandemi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, masyarakat Indonesia menghabiskan jauh lebih banyak waktu di rumah.

Kondisi ini mendorong munculnya tren ritel baru, di mana semakin banyak orang merenovasi atau mendekorasi rumah agar menjadi hunian yang lebih nyaman.

Menurut riset Insights Sirclo, ada peningkatan permintaan konsisten terhadap barang-barang kebutuhan rumah sejak Februari 2020.

Baca juga: Cara Mengusir Kecoa di Rumah, Mudah & Efektif: Singkirkan Kardus Tak Terpakai hingga Atur Perabotan

Marketplace Tokopedia, misalnya, mencatat transaksi kategori perabotan meningkat hampir dua kali lipat selama pandemi. Ini termasuk juga peningkatan penjualan melalui situs brand tersebut sendiri.

Peningkatan transaksi juga terjadi pada sejumlah brand perabotan lokal yang sudah memiliki situs bisnis, berikut 5 di antaranya.

1. Mendekor

Mendekor merupakan salah satu brand perabotan lokal yang menjunjung nilai sociopreneurship dengan memberdayakan puluhan pengrajin lokal di 9 kota Indonesia.

Selama pandemi, mereka mencatat pertumbuhan drastis, di mana penjualannya meningkat hingga 100 persen melalui transaksi online.

2. Megallery Homegoods

Megallery Homegoods yang berbasis di Bandung juga mengembangkan situs dengan fitur yang lebih lengkap.

Baca juga: Nggak Pakai Capek, Bahan Dapur Ini Bisa Buat Perabotan Kotor Jadi Kinclong Seperti Baru

Jika awalnya hanya digunakan sebagai katalog, tahun ini fungsi situs Megallery telah dilengkapi dengan fitur transaksi.

Fitur ini memudahkan pembeli untuk mencari produk-produk dekorasi rumah yang mereka inginkan dengan produk Homegoods berupa karpet bertema Bohemian dan Farm House.

3. Studio Dapur

Studio Dapur merupakan brand furnitur business to business (B2B) yang berfokus menciptakan kerajinan bambu berkualitas dengan memberdayakan pengrajin bambu lokal. Mereka menggunakan situs sebagai katalog dan profil perusahaan.

Sementara itu, transaksi B2B mayoritas dilakukan melalui chat Whatsapp. Selain itu, Studio Dapur juga membuka toko online di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

4. Retota

Retota merupakan brand seni tenun artisanal asal Jawa Tengah. Tantangan terbesar ketika ingin go online adalah kurangnya keahlian di bidang teknologi.

“Awalnya, kami sempat pesimis karena merasa kurang mampu mengelola produk teknologi. Tapi, dengan bekerja sama dengan e-commerce enabler seperti Sirclo, ini sangat memudahkan kami untuk menjalankan proses jual-beli secara otomatis via website," kata Relly Saryanto, Direktur Retota dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

5. SOHO.ID

SOHO.ID juga merupakan brand yang merasakan keuntungan dan keleluasaan berjualan di website sendiri. Sebelum berjualan di website, SOHO.ID berjualan melalui toko konvensional dan Whatsapp.

Namun cara ini kurang efisien karena admin harus mengirim foto dan deskripsi produk satu per satu, untuk semua pembeli yang bertanya.

"Melihat tren positif dari industri furnitur di Indonesia, kami ingin membantu lebih banyak brand lokal untuk menjangkau pasar secara optimal. Dengan kehadiran website, marketplace, ataupun fitur chat otomatis melalui Whatsapp, kini pemilik bisnis bisa menjalankan operasionalnya dengan lebih efektif, lebih hemat waktu, dan tentu hemat biaya,” jelas Brian Marshal, Founder dan CEO Sirclo.

Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Mengintip Brand Perabotan Lokal yang Raup Untung Saat Pandemi 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini