News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

10 Cara Mudah untuk Go Green di Tahun 2021, Gunakan Aluminium hingga Cari Alternatif Bungkus Kado

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi berkebun untuk Go Green. Berikut 10 cara mudah untuk Go Green di tahun 2021, dari memilih menggunakan aluminium hingga mencari alternatif bungkus kado.

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem mengalami peningkatan.

Banjir, kebakaran hutan, hingga badai telah terjadi pada 2020.

Di tahun 2021 ini, saatnya menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui Go Green.

Selain memberikan dampak yang positif pada lingkungan dan makhluk lain, Go Green juga dapat menghemat uangmu.

Berikut 10 cara mudah untuk Go Green di tahun 2021, dilansir CNN:

Baca juga: Sahabat Polisi Indonesia Gandeng Produsen Baterai Sepeda Listrik Dukung Go Green

1. Memilih menggunakan aluminium

Ilustrasi makanan kaleng untuk donasi. (Postmedia File via nationalpost.com)

Tahukah kamu, bahwa mendaur ulang satu aluminium setara dengan menghemat energi menyalakan televisi selama tiga jam?

Bahkan, menurut Action Recycling Center di Colorado, jumlah energi yang tersimpan dalam satu tahun dari daur ulang kaleng aluminium di Amerika Serikat bisa menerangi seluruh kota Denver selama lebih dari 10 tahun.

Sebab, aluminium dapat didaur ulang tanpa batas, yang menjadikannya wadah ideal.

Pikirkan seberapa besar dampaknya jika kita mendaur ulang lebih banyak kaleng aluminium.

Baca juga: Pelindo III melalui Terminal LNG Benoa Dukung Ketahanan Kelistrikan Bali Melalui Green Energy

2. Katakan tidak pada plastik sekali pakai

Ilustrasi meminum dari botol plastik. (Depositphotos.com)

Penggunaan plastik sekali pakai seperti botol plastik, sedotan, dan tas belanja memiliki dampak yang besar pada lingkungan.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan botol yang dapat digunakan kembali, seperti tumbler.

Gunakan botol sekali pakai hanya dalam keadaan mendesak, atau jika kamu lupa membawa tumbler.

Selain itu, kamu juga bisa menolak menerima sedotan saat berada di tempat makan atau membeli minuman.

Langkah ini dapat mengurangi plastik di lautan.

Kamu juga bisa membawa tas belanjaan sendiri dari rumah, atau meminta kantong kertas yang dapat didaur ulang.

Baca juga: Apartemen di Barat Jakarta Ini Usung Konsep Green Smart City

3. Mematikan alat elektronik dan perangkat lain

Saat ini, manusia hidup dengan tidak terlepas dari perangkat teknologi.

Namun, kamu bisa meminimalkan penggunaannya dengan tidak menggunakan alat, seperti AC dan televisi, saat tidak berada di dalam ruangan.

Selain itu, jangan lupa untuk mematikan lampu saat tidak digunakan, begitu pula dengan alat elektronik lainnya.

4. Menghemat air saat mencuci piring

Jika kamu memiliki mesin pencuci piring, jangan mencucinya secara manual sebelum memasukannya ke mesin pencuci.

Pasalnya, tidak menggunakan air sebelum memasukkan piring ke mesin pencuci dapat menghemat 150 miliar galon air hanya dalam satu tahun, menurut Reckitt Benckiser, perusahaan induk merek Finish.

Jumlah itu setara dengan 230.000 kolam renang Olimpiade.

Pastikan dirimu menggunakan sesedikit mungkin air, sebelum menggosoknya dengan spons dan membilasnya.

Baca juga: Akselerasi Green Port di Terminal Multipurpose Labuan Bajo Melalui Technology Leadership

5. Jadikan rumah lebih hemat energi

ilustrasi lampu hemat energi. (HandOut/Istimewa)

Ada beberapa cara untuk menjadikan rumahmu lebih hemat energi.

Jika kamu memiliki pemanas di rumah, sesuaikan suhunya apabila kamu tidak sedang berada di rumah.

Cara lainnya adalah dengan mengganti bohlam lama dengan yang lebih efisien.

Meskipun mungkin sedikit lebih mahal, mengganti bohlam lama akan menghemat uangmu dalam jangka panjang.

Biasanya, bohlam yang lebih hemat energi akan bersinar lebih terang, jadi kamu tidak perlu menyalakan banyak lampu.

Selain itu, lampu ini dapat bertahan hingga lima kali lebih lama dari bola lampu biasa, sehingga kamu tidak perlu terlalu sering menggantinya.

Menambahkan sekat atau jendela berpanel ganda juga dapat membuat rumahmu lebih efisien karena pemanas dan AC tidak perlu bekerja terlalu sering.

Baca juga: Greenpeace Indonesia: Plastik Berbahan PET Dapat Didaur Ulang, Tapi Belum Tentu Ramah Lingkungan 

6. Minta tanda terima via e-mail

Kamu dapat mengurangi limbah kertas dengan meminta tanda terima via e-mail.

Banyak perusahaan yang sekarang menawarkan tanda terima dalam bentuk e-mail sebagai opsi sekunder, seperti Apple, Macy's, dan Home Depot.

Tanda terima e-mail juga mudah untuk dicari, dibandingkan kertas yang sering terselip.

Cara mudah lain untuk mengurangi limbah kertas adalah dengan membayar tagihan secara online, jika memungkinkan.

7. Berkebun

Sejumlah anak belajar menanam tanaman sayur di Padepokan Restu Bumi, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/11/2020). Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia mengadakan program edukasi urban farming seperti menanam padi, budidaya manggot, menyiram tanaman dan berkebun.(TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kamu dapat berkebun, menanam berbagai buah dan sayuran di halaman belakang rumahmu.

Jika tidak ada halaman belakang, kamu juga bisa memiliki beberapa pot tanaman kecil di dalam rumah.

Apa pun itu, kamu akan mendapatkan manfaat dari lingkungan.

Sebagai permulaan, jika kamu menanam pohon, bunga, atau menempatkan tanaman hias dalam pot di rumah, tambahkan sumber daya alam yang mengurangi karbon dan menghasilkan oksigen.

Menanam tumbuhan dibandingkan membeli produk dapat menghemat uangmu sekaligus mengurangi jejak karbon.

Baca juga: Tinjau Proyek Nursery di Bogor, Presiden Jokowi Ingin Kembangkan Green Economy

8. Menukar coffee filter dan coffee pod

Untuk para pencinta kopi, coffee filter dan coffee pod sangat penting dalam membuat kopi.

Kamu dapat menggantinya dengan menggunakan cangkir kopi yang dapat digunakan kembali.

Cara ini dapat mengurangi limbah yang menumpuk.

9. Cari alternatif bungkus kado

Beberapa bungkus kado dapat didaur ulang jika tidak menggunakan foil, glitter, atau bahan tambahan lainnya yang mengganggu proses daur ulang.

Di samping itu, ada banyak alternatif lain untuk membungkus kado.

Keranjang dari bahan alami dapat menjadi alternatif yang bagus.

Tidak hanya cantik, tetapi juga mudah dibawa.

Kain dan syal bekas juga bisa menjadi alternatif yang cantik.

Namun, jika kamu lebih suka kertas, cobalah dengan tas belanja dari kertas, kertas tisu, kertas kalender bekas, atau bahkan koran.

10. Buat tempah sampah untuk kompos rumah

Petugas merawat maggot di Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Selasa (3/11/2020). Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memberdayakan maggot untuk mengurai sampah organik yang bersumber dari sumbangsih warga per wilayah sebagai pupuk kompos. Selain itu, larva tersebut juga bisa menjadi pakan hewan ternak. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sisa-sisa buah dan sayuran, kulit telur, dan ampas kopi biasanya berakhir di tempat sampah.

Namun ternyata, sisa-sisa itu bisa didaur ulang menjadi kompos, lho!

Pengomposan dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Kompos juga menciptakan tanah yang kaya nutrisi.

Kendala terbesar bagi banyak orang saat membuat kompos adalah baunya.

Jika rumahmu masih memiliki area kosong di luar, pindahkan kompos ke situ.

Selain itu, saat mengumpulkan kompos di dalam rumahmu, gunakan wadah dengan penutup atau segel agar dapurmu tidak berbau, hingga kamu bisa memasukkan barang-barang tersebut ke dalam komposter.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini