TRIBUNNEWS.COM - Semua orang pasti ingin sukses dan punya masa depan yang cerah. Nah, untuk mencapai kesuksesan sendiri bukanlah perkara yang mudah. Kesuksesan memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.
Untuk mempermudah meraih semua impianmu, pastikan kamu bisa menyeleksi mana yang kamu inginkan dan mana yang kamu butuhkan. Misalnya saja, ingin menikah atau membeli rumah.
Untuk meraih keinginan itu, tentu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menabung. Belum lagi, sakit “lapar mata” yang kerap menghalangi kita untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk paham betul bagaimana memprioritaskan keuangan. Salah satu cara untuk mendapatkan pemasukan lebih adalah dengan melakukan investasi. Dengan berinvestasi, financial goal yang kamu miliki berpotensi tercapai lebih cepat.
Sebelum memutuskan untuk menempatkan dana yang kamu miliki pada suatu instrumen investasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar berinvestasi tetap aman.
Memiliki perencanaan keuangan
Milikilah pengelolaan keuangan yang baik. Menurut Prita Ghozie, seorang Financial Planner, dalam mengelola keuangan perlu adanya budgeting. Seseorang bisa membaginya secara sederhana menjadi tiga pos utama dengan konsep living, saving, dan playing.
“Living biasanya memakan 50% dari penghasilan kita, saving 30% dari penghasilan, dan sisanya yang 20% bisa kita gunakan untuk playing,” saran Prita.
Dengan menerapkan budgeting kamu akan lebih mudah untuk mengimbangi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan. Selain itu, kamu pun bisa memanfaatkan sebagian dana dari pos saving tadi untuk berinvestasi.
Mengenali profil risiko investasi
Sebelum melakukan investasi, mengenali profil risiko menjadi satu hal yang penting. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki tujuan investasi, jangka waktu hingga penerimaan terhadap risiko yang berbeda-beda.
Dengan mengenali profil risiko investasi, nantinya akan mempermudah kamu dalam menentukan jenis dan produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan serta tingkat risiko yang dapat kamu tanggung. Ada tiga kategori dari profil risiko yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Yang perlu diingat, pada dasarnya, dalam berinvestasi, semakin tinggi potensi return yang didapat, semakin tinggi pula tingkat risikonya (high risk, high return).
Kenali karakter investasi dan sesuaikan dengan profil risiko
Setelah mengenali profil risiko investasi diri, kamu juga harus mengenali karakter dari masing-masing jenis dan produk investasi. Mulai dari saham, obligasi, reksadana, atau yang lainnya memiliki karakter yang berbeda.
Raditya Dika, publik figur yang juga memiliki interest dalam hal keuangan, di salah satu video YouTubenya mengatakan bahwa dalam berinvestasi janganlah mengikuti portofolio orang lain karena setiap orang punya perhitungan dan profil risiko yang berbeda.
“Investasi di instrumen seusai tujuan keuangan, ini artinya harus tahu luar-dalam dari investasi yang kita pakai. Ketika investasi di reksadana, pahami apa itu reksadana dan risikonya seperti apa. Ketika masuk ke saham, pahami juga apa yang kalian beli. Uang kalian adalah tanggung jawab kalian,” ujarnya.
Pastikan legalitas agen penjual produk investasi
Agar tidak terjebak investasi bodong dan dana yang kamu miliki ‘melayang’ begitu saja, sebelum memutuskan membeli produk investasi, pastikan legalitas agen penjualnya sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk memudahkan kamu, belilah produk investasi ataupun layanan keuangan lainnya melalui insitusi keuangan seperti perbankan.
Perbankan menghadirkan beberapa opsi investasi dengan tingkat risiko yang relatif aman seperti obligasi ritel atau reksa dana.
“Seiring dengan tingkat suku bunga tabungan rendah, terdapat tren di masyarakat mencari produk yang dapat meningkatkan imbal hasil dana mereka. Oleh karena itu produk investasi seperti obligasi pemerintah dan reksadana cukup diminati. Obligasi pemerintah menawarkan imbal hasil di atas bunga tabungan namun dengan risiko yang relatif aman dan bebas risiko gagal bayar karena kupon dan pokoknya dilindungi Undang – Undang, sedangkan reksadana, terutama aset saham, cukup menarik sejalan dengan potensi perbaikan ekonomi global yang didukung dengan telah dimulainya pendistribusian vaksin Covid-19,” kata Lanny Hendra, Consumer Business Head Bank Danamon.
Jadi, kamu bisa memenuhi kebutuhan dan keinginanmu secara bersamaan dengan keuangan yang terencana bahkan bisa berinvestasi dengan menyesuaikan profil risiko diri.
Yuk, mulai alokasi keuangan dengan cerdas dan juga investasi dari sekarang agar dapat mencapai tujuan keuanganmu sesuai target!
Penulis: Nurfina Fitri Melina/Editor: Dana Delani