Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembudidaya arwana Iseereds menggelar kompetisi Arwana di Pacific Place Mall, Jakarta, 3-7 Maret 2021.
Sejumlah persiapan sudah hampir dirampungkan penyelenggara.
Kemunculan Iseereds sebagai pembudidaya ikan asli Indonesia ini terbilang luar biasa dalam rentang waktu relatif singkat.
Baca juga: VIRAL Ikan Arwana Rp 2 Juta Digoreng Tanpa Izin, Pemilik Beberkan Reaksi Ayahnya setelah Makan
Dimulai dari hobi memelihara ikan arwana jenis super red, yang kemudian diseriusi mencari bibit ikan naga ini langsung ke sumbernya, hingga akhirnya mendapat pengalaman memenangkan berbagai kontes Arowana bergengsi di dalam negeri.
“Kami masuk ke dalam dunia arwana dilatarbelakangi kekaguman melihat postur ikan air tawar ini dan nilai ekonomi yang mengiringinya. Apalagi arwana merupakan jenis ikan purba yang populasinya hampir punah jika tidak dibudidaya dengan baik dan benar. Saat ini arwana juga menjadi incaran para pehobi ikan dari beberapa negara Asia lainnya,” kata Edy sebagai salah satu pendiri Iseereds, dalam keterangan resminya, Minggu (21/2/2021).
Iseereds berfokus pada budidaya arwana Asia (Scleropages Formosus) merah berkualitas tinggi yang merupakan ikan endemik Indonesia, dan dapat ditemukan khususnya di Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Ikan Arwana yang Bikin Eza Gionino Dapat Ancaman Pembunuhan, Ternyata Sudah Mati
Karena itu Iseereds juga memiliki pusat perkembangbiakan arwana mandiri di Kapuas Hulu pada provinsi yang sama.
“Memelihara arwana sangat diminati di Singapura, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Jepang, dan tentunya Indonesia. Sehingga kami rasa ikan ini berpotensi menjadi devisa non-migas yang menjanjikan, apalagi ekspor ikan hias saat ini juga menjadi salah satu perhatian Pemerintah untuk menyumbangkan devisa negara,” sebut Edy.
Selain itu, sambung Edy, tidak seperti ikan hias dan ikan konsumsi lain, arwana dinilainya memiliki nilai investasi yang baik karena harganya cukup stabil dan tidak mudah anjlok.
Apalagi dengan umur hidupnya yang cukup panjang mencapai rata-rata 35-40 tahun, memberi kesan jika ikan ini kekal/abadi.
Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan Iseereds untuk serius menggarap bisnis arwana.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, minat khalayak terhadap ikan arwana semakin meningkat.
Situasi yang mengharuskan kebanyakan orang untuk berdiam diri di rumah, justru membuat permintaan arwana sebagai ikan peliharaan menjadi lebih tinggi.
“Tentunya hal tersebut berdampak positif terhadap geliat ekonomi para breeder, juga sektor industri yang mendukungnya, seperti penjual pakan dan penyedia perlengkapan budidaya ikan,” urainya.