TRIBUNNEWS.COM - Ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dilengkapi dengan bahasa Arab dan latinnya di sini.
Saat ini, umat Islam tengah menjalankan puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 setiap bulan di penanggalan Qomariyah atau bulan Hijriah.
Pada bulan ini, puasa Ayyamul Bidh dapat dilaksanakan mulai 25 hingga 27 Februari 2021.
Puasa Ayyamul Bidh sendiri sering dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Bacaaan Niat Puasa Ayyamul Bidh 25-27 Februari 2021, Lengkap dengan Keutamaannya
Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan pada Selasa, 13 April 2021
Sebenarnya, apa itu puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh merupakan Puasa Hari-hari Putih, yang artinya puasa sunah yang dilaksanakan saat bulan tengah bersinar dengan terang, dan tampak lebih putih serta bercahaya.
Atau bisa dikatakan, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh dilakukan saat bulan sedang terang-terangnya, di hari-hari dianjurkan melaksanakan puasa sunah ini.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaan Puasa Sunnah 25-27 Februari 2021
Baca juga: Inspirasi Menu Buka Puasa Enak dan Mudah Dibuat, Simak Resep dan Cara Membuatnya
Keutamaan-keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Dalam pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh, terdapat beberapa ketuamaan di baliknya.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.Muh.Syukron Maksum, berikut beberapa ketuamaan menjalankan puasa Ayyamul Bidh, sebagaimana disabdakan Rasulullah:
Laksana Puasa Sepanjang Masa
Terdapat nulai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu laksana puasa sepanjang masa.
Yang artinya, tanpa kita harus menahan lapar dan dahaga setiap hari, cukup berpuasa setiap 13, 14, dan 15 saja sudah terwakilkan.
Bisa dikatakan, seseorang yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, nilainya sama dengan setiap hari berpuasa sepanjang hidup kita.
Sebagaimana diisayratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:
"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Abu Dzar pernah diberi anjuran oleh Rasulullah SAW, untuk senantiasa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, sambil mengingatkan akan pahala yang didapatkan.
Pahala yang akan didapatkan, yaitu seperti puasa terus-menerus dalam hidupnya.
Memenuhi Wasiat Rasulullah SAW
Umat Islam merupakan umat kesayangan Allah SWT dan juga Rasulullah SAW.
Banyak sekali kemurahan Allah SWT untuk kita semua dan banyak pula kasih sayang Rasulullah pada kita berupa petunjuk dan anjuran menuju kebaikan.
Seperti anjuran dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda':
"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."
Kedua orang sahabat Rasulullah tersebut diberi pesan yang berlaku bagi seluruh umat, seakan-akan beliau bersabda:
"Umat-umatku, laksanakan 3 hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa 3 hari dalam sebulan, shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur."
Selain itu, ada pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:
"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).
Mengikuti Kebiasaan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa 3 hari dalam sebulan.
Beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya. Inilah salah satu akhlak utama Rasulullah SAW.
Seperti cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra:
"Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulannya?"
Aisyah ra menjawab:
"Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Dilaksanakan saat di Rumah atau Berpergian
Bukti Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14 dan 15 ini adalah Beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik saat di rumah maupun berpergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra:
"Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
Ini membuktikan betapa penting dan utamanya puasa Ayyamul Bidh hingga Rasulullah tak ingin melewatkannya sepanjang hidup.
(Tribunnews.com/Whiesa)