TRIBUNNEWS.COM - 1 Syaban 1442 H telah tiba pada Senin 15 Maret 2021.
Itu berarti, seluruh umat Islam saat ini memasuki bulan Syaban.
Banyak amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Syaban ini.
Satu di antaranya yakni melaksanakan puasa Sunnah Syaban.
Baca juga: Keistimewaan Bulan Syaban 1442 H, Berikut Keutamaan hingga Amalan-amalan yang Dianjurkan
Baca juga: Apa Itu Bulan Syaban? Berikut Keutamaan hingga Amalan-amalan yang Dianjurkan
Niat Puasa Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah ta’ala
"Puasa setiap hari di bulan Syaban tidak apa-apa," jelas Sulhani Hermawan, M.Ag dalam program OASE Tribunews.com, Jumat (19/3/2021).
Menurut Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, puasa setiap hari di bulan Sya'ban disebut puasa Syaban.
"Mengikuti Rasulullah dulu memperbanyak puasa sunnah."
"Semisal mau milih-milih, puasa senin dan kamis, itu tidak apa-apa," ujar pria yang juga menjabat sebagai Katib Syuriyah PCNU Sukoharjo.
Selanjutnya, ada juga puasa sunnah Ayyamul Bidh di pertengahan bulan tanggal 13, 14, dan 15.
"Itu juga puasa sunnah yang dianjurkan," lanjutnya.
Menurutnya, beberapa hadist menjelaskan bahwa secara umum puasa sunnah di bulan Syaban bisa dilaksanakan sejak awal hingga akhir bulan Syaban.
"Jadi di bulan Syaban itu sendiri ada kesunnahan untuk bisa melaksanakan puasa," jelasnya.
Sulhani menegaskan, puasa Syaban jangan dimaknakan wajib, karena jatuhnya puasa di bulan Syaban itu sunnah.
Baca juga: Keutamaan dan Amalan di Bulan Syaban 1442 H yang Jatuh Pada 15 Maret 2021
Keistimewaan Bulan Syaban
Puasa Syaban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah yang muncul setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan.
Sulhani menjelaskan, kata Syaban merupakan bahasa Arab.
"Ada yang menjelaskan bahwa bulan ini disebut Syaban karena bulan yang di dalamnya melahirkan berbagai macam kebaikan," jelasnya.
Ada yang mengatakan dari kata Sya'a dan Bahana, yang artinya mencuat dan jelas.
Ada juga yang mengartikan Syaban dari kata Asyi'bu, yang berarti jalan yang terjal di lereng gunung.
"Ini bermakna bahwa masuk bulan Syaban seperti berjalan naik untuk menuju ke bulan Ramadhan," jelasnya.
Menurut Sulhani, berdasar beberapa hadis, bulan Syaban merupakan bulan yang istimewa di luar bulan Ramadhan.
"Jika bulan Ramadhan jelas itu bulan yang istimewa," ujarnya.
Bulan Syaban menjadi bulan untuk mempersiapkan diri secara lahir batin sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Shalat Sunnah Nisfu Syaban, Lengkap Beserta Bacaan Doanya
Amalan di bulan Syaban
Pertama, untuk meneguhkan kembali bagaimana kita melaksanakan kewajiban, rukun-rukun Islam, termasuk di dalamnya salat lima waktu.
"Yang ini jelas hukumnya wajib," jelasnya.
Momentum bulan Syaban menjadi kesempatan untuk memperbaiki kualitas salat kita.
Sehingga salat kita menjadi pengaruh, tidak hanya hubungan kita dengan Allah, tetapi juga memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia, hubungan dengan makhluk Allah, dan seterusnya.
"Salat yang kita laksanakan harus ada pengaruh baik terhadap situasi hubungan yang terjadi," jelasnya.
Kedua, waktu untuk membayar hutang puasa di bulan Ramadhan tahun lalu.
Jika sudah dibayar, kemudian yang bisa dilakukan yakni melaksanakan puasa sunnah.
Ketiga, perbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Bunyi sholawat-nya, bebas, banyak bunyi sholawat yang bisa dipilih," ujarnya.
Semisal, sholawat Jibril 'Shallallahu ‘ala Muhammad'.
Selanjutnya ada juga sholawat Tibbil Qulub, Khasiat Sholawat Nariyah, dan lain sebagainya.
Kemudian, perbayak membaca Al-Qur'an, sedekah dan salat sunnah.
Terutama salat sunnah di malam hari.
Amalan lain yakni membersihkan hati kita, mencoba menghilangkan penyakit hati seperti sombong, iri, memutus silaturahim.
"Salah satu ya yang biasa nyebar hoaks, biasa hate speech, ini dikurangi, tapi lebih lebih berhenti," jelasnya.
(Tribunnews.com/Fajar)