TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini niat dan keutamaan puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 1442 H.
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan tiga hari saat pertengahan bulan.
Artinya, di bulan ini tanggal 13, 14, dan 15 bulan Syaban 1442 H jatuh pada tanggal 27-29 Maret 2021.
Puasa tiga hari tiap bulan ini disunahkan kepada umat Islam.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muh Syukron Maksum, puasa pada hari-hari itu, disebut puasa Ayyamul Bidh atau puasa hari-hari putih.
Sebab, bertepatan dengan terangnya bulan.
Jadi, saat rembulan sedang terang-terangnya, pada hari-hari tersebut, kita dianjurkan untuk berpuasa sunah, demi mendapatkan keutamaan.
Berikut niat puasa Ayyamul Bidh, tulisan arab dan latin hingga keutamaannya:
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh: Niat, Waktu, dan Keutamaannya
Baca juga: Doa Malam Nisfu Syaban, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Syaban 1442 H
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muh Syukron Maksum, keutamaan puasa Ayyamul Bidh sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat berikut:
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Ada nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu laksana puasa sepanjang masa.
Tanpa kita harus menahan lapar dan dahaga setiap hari, kita cukup berpuasa setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.
Nilainya sama seperti berpuasa sepanjang hidup kita.
Sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:
"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)" (Mutafaq alaih).
Abu Dzar pernah diberi anjuran oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa ini, sambil mengingatkan akan pahala yang didapatkan, yaitu seperti puasa terus-menerus dalam hidupnya.
Sebagaimana cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini:
"Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga kali di setiap bulan yakni pada hari-hari cemerlang: tanggal 13 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Umat Islam adalah umat kesayangan Allah dan juga kesayangan Rasulullah SAW.
Betapa banyak bentuk kasih sayang Rasulullah SAW pada umat Muslim berupa petunjuk dan anjuran menuju kebaikan.
Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata:
"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."
Kedua orang sahabat Rasulullah tersebut diberi wasiat demikian, demi kebahagiaan mereka.
Tentu saja pesan itu tak hanya berlaku bagi mereka berdua.
Pesan tersebut juga berlaku bagi semua umat Islam.
Seakan-akan beliau bersabda:
"Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa 3 hari dalam sebulan, shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur."
Seakan-akan beliau menyatakan bahwa dengan melaksanakan ketiga hal tersebut, akan banyak keutamaan dan keuntungan yang akan kita dapatkan.
Tentu saja yang bisa merasakan hanyalah mereka yang menjalankannya.
Ingat pula pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:
"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan.
Namun, Rasulullah SAW juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Ini satu di antara akhlak utama Rasulullah SAW yang tak hanya memerintahkan.
Namun, beliau sendiri merupakan pelaku utama dari isi perintah tersebut.
Jika umat Islam melaksanakan kebiasaan Rasulullah SAW sehari-hari, sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik sedang di Rumah atau Berpergian
Bukti komitmen Rasulullah SAW akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun baik sedang di rumah maupun saat berpergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra:
"Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR.Nasa'i).
Ini membuktikan bahwa penting dan utamanya puasa ini, hingga beliau tak ingin melewatkannya dalam kondisi apapun.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fajar)