TRIBUNNEWS.COM - Ada dua masalah yang dialami sebagian pria saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
Pertama ejakulasi dini. Kedua, sudah lama durasi berhubungan seksnya, tapi tidak mengalami ejakulasi (delayed ejaculation).
Demikian dituturkan, seksolog klinis Zoya Amirin, M.Psi., FIAS., pada seminar kesehatan yang diselenggarakan produk vitalitas pria XBOLD via Zoom pada 2 April lalu.
“Jika dua hal ini terjadi, tentunya berdampak pada kualitas hubungan seks pasangan tersebut, dan berisiko memburuk akibat tidak mendapatkan kepuasan dalam berhubungan seks,” ujar seksolog klinis yang yang juga public speaker, sex educator, therapist di berbagai institusi kesehatan serta narasumber berbagai program televisi seks edukasi.
Di webinar XBOLD yang bertema “Rahasia Hubungan Seks Enak Berkualitas” tersebut, Zoya juga mengatakan disfungsi seksual ejakulasi dini merupakan kondisi di mana laki-laki mengalami ejakulasi di bawah 3 menit setelah penetrasi sehingga menyebabkan hubungan seks tidak berkualitas.
Sementara delayed ejaculation atau ejakulasi tertunda adalah kondisi di mana laki-laki dalam proses senggama yang mampu mempertahankan durasi, tetapi tidak mau menyelesaikan dengan ejakulasi (orgasme) sebagai puncak kepuasan. Di tengah proses bercinta, si laki-laki mengalami disfungsi ereksi (flaccid).
Baca juga: Mengenal Vaginismus, Disfungsi Seksual yang Disebabkan oleh Fobia
Dua masalah utama penyebab disfungsi seksual dari faktor psikologis adalah ketidakmampuan pria mengelola stres secara sehat.
Hormon kortisol dari stres yang tidak dikelola akan mempersulit laki-laki memiliki hubungan seks berkualitas.
Zoya menyarankan untuk menjaga vitalitas seks tetap prima, lakukan pola hidup sehat, olahraga dan tidur yang cukup, konsumsi makanan bergizi, tidak merokok atau minum alkohol, dan rutin mengecek kesehatan seksual.
Ia juga mengingatkan beberapa hal, seperti perasaan intim dengan pasangan, perasaan saling percaya, perasaan bergairah, dan perasaan mampu secara seksual untuk berhubungan seks juga harus ditanamkan pada pasangan.
Selain itu, penggunaan suplemen penunjang vitalitas juga dapat membantu.
“Selama suplemen tersebut memberikan efek yang menyehatkan dan sudah memiliki izin legalitas dan BPOM itu saya yakin berarti sudah ada uji klinisnya. Jika dapat membantu kesehatan kita, kenapa tidak mencobanya, apalagi dapat mempengaruhi kualitas kesehatan vitalitas,” ujar Zoya.
Leonardo Wiesan selaku pendiri LiveWell Global yang turut menjadi pembicara seminar menjelaskan, LiveWell Global perusahaan distributor produk kesehatan dan kecantikan berbasis network marketing menghadirkan XBOLD, yang merupakan minuman serbuk untuk membantu pemulihan gejala disfungsi seksual pada pria.
“Bahan-bahan alami pilihan pada XBOLD, seperti guarana, l-citrulline, cordyceps, dan ginseng, pemanis alami stevia dan memiliki rasa cokelat hitam premium,” jelas Leo.
“Dengan kandungan bahan-bahan herbal alami dan sudah terbukti melalui berbagai artikel dan penelitian ilmiah, kandungan pada XBOLD dapat bantu menciptakan kepuasan dalam hubungan seks dengan pasangan termasuk membantu masalah disfungsi seksual ejakulasi dini atau ejakulasi tertunda,” imbuh Leo.
“Seperti kita ketahui banyak informasi mengenai obat-obatan penunjang vitalitas yang memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh, terutama yang tidak terdaftar dan tidak memiliki izin yang jelas. Sebaiknya kita sudah harus pintar memilih suplemen vitalitas yang aman untuk kesehatan. XBOLD sendiri sudah tersertifikasi BPOM RI MD 869009457575 dan bahan-bahan alami pilihan tanpa zat kimia,” ujar Leo.