Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TBILISI - Para model yang bergabung dalam ajang pagelaran busana Fashion Week Tbilisi di Georgia telah mengungkapkan kemarahannya di media sosial terkait perlakuan penyelenggara acara itu.
Mereka mengaku ditampung dalam sebuah gedung tanpa toilet, dan dibiarkan tanpa makanan serta transportasi.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (3/5/2021), acara yang disponsori oleh raksasa mobil Jerman Mercedes Benz ini dijadwalkan berlangsung mulai 6 hingga 9 Mei 2021 mendatang.
Namun para model sudah berada di ibu kota Georgia itu untuk melakukan sesi pemotretan dan pelatihan sebelum tampil di panggung runway.
Panitia telah menjanjikan pertunjukan spektakuler yang menampilkan koleksi terbaru dari perancang busana top Georgia.
Baca juga: Fashion dan Kuliner Jadi Kolaborasi Menarik Bangkitkan Industri Ekonomi Kreatif Di Tengah Pandemi
Namun, para gadis ini mengatakan bahwa tidak ada yang glamor saat berada di belakang panggung.
Beberapa dari mereka bahkan melapor ke media sosial dengan keluhan tentang kondisi kehidupan di tempat yang seharusnya menjadi acara utama dalam kalender mode negara itu.
"Saya lelah diperlakukan seperti kotoran. Singkat cerita, kami tidak punya tempat duduk yang nyaman, tidak ada toilet di gedung yang sama, tidak ada transportasi, kami dibiarkan tanpa makanan," kata salah satu model Fashion Week Tbilisi, Tako Natsvlishvili, saat menulis di laman Instagram miliknya pada hari Minggu kemarin.
Ia kemudian mengungkapkan beberapa hal yang lebih miris.
Natsvlishvili mengatakan bahwa tidak adanya toilet di gedung itu 'memaksa' beberapa rekan modelnya yang sedang mengalami menstruasi untuk 'mengganti pembalutnya di tangga'.
Dibiarkan tanpa transportasi juga menjadi hal lain yang membuat para model ini 'sakit kepala' karena pemberlakuan kebijakan pembatasan akibat dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara itu, tepat pada pukul 21.00 waktu Georgia, jam malam pun mulai diberlakukan di Tbilisi.
Ini berarti angkutan umum dan taksi menghentikan operasinya, namun para gadis ini mengklaim masih diminta untuk bekerja hingga larut.
Menurut para model ini, penyelenggara menolak untuk bertanggung jawab terkait masalah tersebut.
Mereka mengklaim penyelenggara malah berusaha keras untuk membuat agar berita mengenai masalah ini tidak tersebar ke publik.
Akun Instagram salah satu model yang juga kritis melaporkan tentang bagaimana acara tersebut diselenggarakan, bahkan telah dilaporkan dan diblokir.
Terkait tudingan ini, pihak penyelenggara belum menanggapi apa yang disuarakan oleh para model yang mereka sewa.
Perlu diketahui, Fashion Week Tbilisi kali pertama dipentaskan pada tahun 2009 dan tidak pernah menghadapi tuduhan melakukan penganiayaan terhadap para modelnya.
Pertunjukan tahun ini diadakan secara online karena bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan lebih dari satu juta orang dilaporkan terinfeksi di Georgia serta mencatat hampir 20.000 kematian.
Para buyer asing pun tidak akan melakukan perjalanan ke Tbilisi pada tahun ini, namun mereka akan ditawarkan siaran langsung peragaan busana dari ibu kota Georgia itu.