News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2021

Cara Menghangatkan dan Menyimpan Ketupat agar Tidak Mudah Basi dan Tahan Lama

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sobari (58), menjajakan dagangnnya kulit ketupat di sekitar Pasar Rancamanyar, Jalan Penclut, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (30/7/2020). Bapak yang tinggal di Jalan Caringin, Kelurahan Babakan Ciparay, Kota Bandung yang biasa berjualan sandal plastik keliling itu, mencoba peruntungan berjualan kulit ketupat menjelang Idul Adha 1441 H. Hasilnya, selama dua hari berjualan berhasil terjual sekitar 5.000 buah kulit ketupat dengan harga jual Rp 8.000 per ikat atau sepuluh buah kulit ketupat.

TRIBUNNEWS.COM - Ketupat atau kupat merupakan hidangan khas Lebaran atau Idul Fitri.

Bahkan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia akan menyajikan ketupan hingga lima hari setelah Lebaran.

Berdasarkan KBBI, ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi.

Tak jarang stok ketupat Lebaran masih tersisa.

KULIT KETUPAT - Pedagang kulit ketupat menggelar dagangannya di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Senin (27/4/2021). Seperti sudah menjadi kebiasaan, mereka menjajakan kulit ketupat pada saat puasa memasuki hari ke15, yang biasa disebut masyarakat sebagai tradisi qunut, mereka akan menjajakan kembali dagangannya saat menjelang hari raya lebaran. (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Baca juga: Resep Bumbu Opor Ayam untuk Lebaran, Berikut Tips Memasak Opor Ayam agar Tak Cepat Basi

Baca juga: Resep Sambal Goreng Ati, Opor Ayam hingga Rendang Daging, Inspirasi Menu Spesial Lebaran

Sisa ketupan Lebaran bisa disimpan dan dihangatkan kembali ketika akan disantap.

Dikutip dari Kompas.com, Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto pada Sabtu (23/5/2020), ketupat mampu bertahan dua sampai tiga hari pada suhu ruang.

Meski demikian, Gatot menyarankan untuk menyimpan sisa ketupat Lebaran di lemari pendingin (kulkas).

Hal itu agar sisa ketupat tetap bersih dan mampu tahan lama.

Cara menyimpan ketupat yang benar agar tahan lama yakni dengan memasukkannya ke dalam plastik kedap udara sebelum disimpan dalam kulkas.

Umumnya, ketupat bakal bertahan hingga tujuh hari selama cara penyimpanannya tepat.

Selanjutnya, di kesempatan yang berbeda, Executive Chef Fourpoint by Sheraton Hotel Makassar Suwanta menuturkan, perlu suhu kulkas tiga sampai lima derajat celsius untuk menyimpan ketupat.

Ketupat yang telah disimpan perlu dihangatkan sebelum disantap.

Cara menghangatkan ketupat

Cara menghangatkan ketupat cukup dengan mengukusnya langsung.

Gatot menambahkan bahwa ketupat Lebaran yang sudah dipanaskan atau dihangatkan kembali, teksturnya tidak sekenyal ketupat yang baru masak.

Dikutip dari buku Hidangan Ketupat Nusantara yang Paling Laku Dijual (2013) oleh Dapur Aliza terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, ada beberapa tips menghangatkan ketupat.

1. Biarkan ketupat sampai dinginnya berkurang atau mencapai suhu ruang.

2. Kukus ketupat atau rebus dalam air mendidih selama lebih kurang 30 menit.

3. Angkat dan tiriskan ketupat.

Baca juga: Resep Menu Lebaran, Ada Ketupat Sayur Tauco hingga Opor Ayam Gurih Kelapa

Baca juga: Cara Membuat Ketupat yang Pulen untuk Pemula, Ini Cara Merebus agar Matang Sempurna

Buat Anda yang belum menyajikan ketupat, berikut cara membuatnya yang Tribunnews.com kutip dari Sajian Sedap.

Cara Membuat Ketupat Enak dan Pulen untuk Pemula

1. Beli bungkus ketupat jadi sesuai ukuran yang dikehendaki.

Pilih yang anyamannya rapat.

Kalau perlu tarik anyaman ketupat sedemikian rupa hingga betul-betul rapat.

Bungkus ketupat yang anyamannya kurang rapat, hasilnya tidak putih mulus, tetapi bergaris-garis cokelat-cokelat.

2. Untuk membuatnya lebih rapat, kerat anyaman terakhir dan selipkan daun janur di situ.

3. Pilih beras yang berkualitas dan cuci bersih-bersih.

Beras yang pencuciannya kurang bersih, tidak bertahan lama dan mudah bau.

4. Kalau suka ketupat yang agak keras, campurkan sedikit air kapur sirih ke dalam beras.

5. Regangkan ujung anyaman ketupat untuk memasukkan beras.

Penuhi 60-75 persen bungkus ketupat dengan beras yang sudah dicuci tadi.

Banyak beras tadi tergantung pada ketupat yang hendak dihasilkan.

Jika ingin ketupat yang keras tentu isinya harus sampai 75 persen.

Sebalikanya, jika menginginkan ketupat yang lembek, penuhi sampai 60 persen saja.

6. Sediakan panci besar dan rebus air di dalamnya.

Masukkan ketupat saat air sudah mendidih.

Semua ketupat harus terendam, tidak boleh ada bagian yang menyembul di atas air.

Bagian yang tidak terkena air ini akan lembek dan hancur.

7. Ketupat harus direbus dalam waktu yang lama, sekitar 3-5 jam.

Semakin lama semakin bagus hasilnya.

Ketupat yang direbus sebentar saja, akan terlihat butir-butiran nasinya.

8. Selama direbus, panci dalam keadaan tertutup.

Sekali-sekali buka tutup panci untuk melihat airnya.

Jika sudah mulai berkurang, tambahkan air panas, bukan air dingin.

9. Setelah matang, angkat ketupat dan gantung hingga tiris betul.

10. Ketika akan dipanaskan, ketupat tidak direbus, tetapi cukup dikukus selama 15-20 menit.

11. Ketupat biasanya disajikan sudah dalam bentuk terpotong-potong.

Gunakan pisau yang tajam dan potong ketupat kala sudah agak dingin supaya lebih mudah.

Tutup ketupat yang sudah dipotong dengan plastic wrapped atau tempatkan dalam wadah tertutup hingga tidak kering.

(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Yuharrani Aisyah) (Sajiansedap.com/Virny Apriliyanty)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini