TRIBUNNEWS.COM - Di masa pandemi virus covid -19, konsumsi herbal di tengah masyarakat mengalami peningkatan.
Bahkan konsumsi herbal bisa dikatakan menjadi tren karena diyakini mendongkrak daya tahan tubuh atau imun.
Penjualan jenis herbal, misalnya blofit untuk pelancar aliran darah, colfit untuk lambung, peningkatan penjulannya di angka 30 persen hingga 40 persen.
Demikian dikatakan Kepala Cabang Perusahaan Herbal, Harunesia Group cabang Bandung, Jabar, Rahmat Hidayat.
Tanaman-tanaman lokal Indonesia banyak memiliki manfaat yang dapat dipergunakan sebagai produk herbal kesehatan.
Baca juga: Tiga Jenis Herbal sebagai Imunomodulator Alami, Apa Saja Itu?
"Prioritas kami adalah produk herbal bagi kesehatan, dimana setiap orang sangat mementingkan kesehatan tubuh terlebih masa pandemi virus corona ini," lanjutnya.
Namun, diakuinya, pada mulanya bukan hal mudah meningkatkan angka penjualan di masa pandemi.
Hal itu juga dialami oleh banyak sektor usaha lainnya. Tapi, selalu ada jalan dalam setiap kesulitan.
"Kami memberikan hadiah umrah kepada konsumen yang telah mempercayakan penangan kesehatan dan pengobatannya menggunakan produk herbal produksi perusahaan," kata Rahmat.
Pemberian hadiah umrah kepada Nurjanah di Karang Pamulang, Mandalajadi, Bandung, Jawa Barat, adalah satu di antara strategi bisnis dalam pengembangan pemasaran produk herbal mereka.
Baca juga: Selain Obat Herbal Diabetes, Banyak Manfaat dari Daun Sirih Merah. Ini 7 Manfaat Sirih Merah
"Jadi, tidak saja dikarenakan produk herbal yang memiliki kebaikan bagi kesehatan, tapi juga melalui strategi promo lainnya. Ini terbukti dengan peningkatan pencapaian pemasaran kami di tengah gelombang pandemi virus covid yang menggerus roda berbagai sektor ekonomi," terangnya.
"Alhamdulillah di masa pandemi ini, perusahaan membuka lowongan pekerjaan di seluruh wilayah cabang perusahaan di Indonesia," lanjutnya.
Terkait pemberian hadiah umroh ke Makkah, Arab Saudi, perusahaan akan mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
"Yang pastinya kami akan terus mengikuti aturan dari pemerintah terkait dengan pembatasan pandemi ini, setidaknya pemenang umrah sudah pegang surat perjanjiannya dan itu bisa jadi kekuatan hukum."
"Kita bersabar aja menunggu pandemi reda, semoga segera mumgkin bisa pulih kembali sehingga umroh dan haji bisa di perbolehkan lagi," tutup Rahmat.